Bangkalan – Partai uji coba Timnas Indonesia melawan Vietnam di Surabaya sabtu mendatang (15/9), disambut antusias oleh berbagai kelompok supporter di Jawa Timur. Selain Bonek sebagai ‘suporter tuan rumah’, beberapa elemen supporter lainnya pun bersiap-siap menyongsong laga tersebut. Tidak terkecuali K-Conk Mania Bangkalan Madura.
Kelompok supporter terbesar di Madura ini menyatakan kesiapannya menjadi bagian dari supporter merah putih di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya. Salah satu yang paling antusias adalah K-Conk Bhandel, Korwil K-Conk Mania asal kecamatan Banyuates Sampang itu mengaku sudah tidak sabar untuk menyaksikan penampilan Elie Aiboy dan kawan-kawan. “Ini kesempatan bagus bagi suporter Jawa Timur untuk memberikan dukungannya bagi Timnas Garuda. Jadi tidak perlu jauh-jauh datang ke Jakarta” ujar Akbar, Korlap K-Conk Bhandel, saat ditemui di Mabes K-Conk Mania di jalan Cokroaminoto Kota Bangkalan (12/09).
Ditanya tentang atribut yang akan digunakannya sabtu mendatang, Akbar belum bisa memberikan jawaban. “Kita masih menunggu keputusan kawan-kawan Pengurus Mabes K-conk Mania. Kalau Mabes instruksi berangkat dengan atribut loreng merah putih (warna kebesaran K-Conk Mania), ya kita pake itu. Lagi pula warna loreng K-Conk Mania masih senada dengan warna kebesaran Timnas kita” terang Akbar.
Laki-laki yang juga pentolan Bonek Madura (BOMA) ini menuturkan, selain kelompok supporter K-Conk, Bonek Madura juga menyatakan akan ikut meramaikan laga ujicoba resmi Timnas Indonesia ini. “Kemungkinan besar, K-Conk dan Bonek akan berangkat bersama ke Stadion GBT Surabaya. Sambil berkonvoi secara damai sebagai bukti persaudaraan kami”, lanjutnya.
Rencananya para supporter dari Madura ini akan menyerbu GBT mulai sabtu pagi dengan melewati Jembatan Suramadu. “Namun sebagian lagi terutama kawan-kawan K-Conk dan Bonek wilayah Kamal, akan memakai jalur penyeberangan kapal ferry melalui Pelabuhan Kamal ke Pelabuhan Ujung Surabaya”,pungkasnya. (mad topek)
LIKE Fanspage Facebook Propinsi Madura
Kamis, 13 September 2012
Hati-Hati, Perampokan Dengan Modus Ban Mobil Tiba-Tiba Bocor
Bangkalan - Perampokan dengan modus ban mobil tiba-tiba bocor, kembali menimpa seorang nasabah bank di Bangkalan, Madura, rabu siang (12/09). Aksi kejahatan ini menimpa Munib, warga Klampis, Bangkalan. Ia hanya bisa pasrah setelah mengetahui uang puluhan juta rupiah miliknya lenyap dibawa kabur orang tidak dikenal dari dalam mobilnya.
Kasus ini berawal sesaat setelah Munib baru saja mengambil uang dari salah satu bank di Kota Bangkalan. Buntelan uang cash sebanyak 114 juta rupiah tersebut ditaruh di kursi jok depan disampingnya.
Namun sekitar tiga kilometer dari bank tersebut, korban merasa ban mobil sebelah kiri belakang tiba-tiba bocor tanpa sebab. Tanpa curiga, korban berhenti di pinggir jalan Ki Lemah Duwur Kota Bangkalan. Ia pun keluar mobil tanpa mengunci kembali pintu mobilnya. “Memang tidak saya kunci. Niatnya cuma mau lihat apa benar ban mobil saya bocor”,kata Munib di depan wartawan yang mengerumuninya.
Dan tanpa disangka oleh korban, dua pengendara sepeda motor berhenti dekat mobilnya. Salah satu diantara mereka secepat kilat mengambil tas plastik yang berisi uang. Sementara korban masih memeriksa ban mobil di bagian belakang. Munib baru sadar uangnya dirampok setelah diberi tahu warga di pinggir jalan, bahwa ada orang yang mengambil sesuatu dari dalam mobilnya.
Kontan saja korban kaget. Setelah diperiksa, uang sebesar 64 juta rupiah telah raib. Masih beruntung, uang 50 juta sisanya tidak ikut diambil karena berada di dalam bungkusan plastik lainnya. “Menurut kesaksian warga, para pelaku memang naik motor. Mereka langsung kabur kea rah utara”,jelas Munib.
Sementara itu, beberapa anggota Resmob Satreskrim Polres Bangkalan yang datang sempat memeriksa korban dan kondisi di TKP. Petugas mendapati ban mobil korban tertancap paku tembak yang biasa nya digunakan para tersangka perampokan saat mengincar nasabah bank.
Untuk penyidikan lebih lanjut, korban pun langsung melaporkan kejadian yang menimpanya ke pihak kepolisian setempat.
Kasus perampokan dengan modus ini seringkali terjadi. Ada baiknya, jika ban mobil anda tiba-tiba bocor setelah baru saja menarik uang tunai dari bank atau sedang membawa uang tunai dalam jumlah banyak, JANGAN LANGSUNG BERHENTI DAN KELUAR MOBIL. Sebisa mungkin berhenti di jalan yang ramai alias bukan jalan yang sepi. Sebelum turun mobil, perhatikan dulu kondisi sekitar. Pastikan aman. Setelah turun hendak memeriksa ban mobil, pastikan pintu mobil dikunci kembali.
Jika memungkinkan, bawalah teman alias JANGAN SENDIRIAN. Lebih baik lagi jika anda meminta bantuan pengamanan pada polisi. (mad topek)
Kasus ini berawal sesaat setelah Munib baru saja mengambil uang dari salah satu bank di Kota Bangkalan. Buntelan uang cash sebanyak 114 juta rupiah tersebut ditaruh di kursi jok depan disampingnya.
Namun sekitar tiga kilometer dari bank tersebut, korban merasa ban mobil sebelah kiri belakang tiba-tiba bocor tanpa sebab. Tanpa curiga, korban berhenti di pinggir jalan Ki Lemah Duwur Kota Bangkalan. Ia pun keluar mobil tanpa mengunci kembali pintu mobilnya. “Memang tidak saya kunci. Niatnya cuma mau lihat apa benar ban mobil saya bocor”,kata Munib di depan wartawan yang mengerumuninya.
Dan tanpa disangka oleh korban, dua pengendara sepeda motor berhenti dekat mobilnya. Salah satu diantara mereka secepat kilat mengambil tas plastik yang berisi uang. Sementara korban masih memeriksa ban mobil di bagian belakang. Munib baru sadar uangnya dirampok setelah diberi tahu warga di pinggir jalan, bahwa ada orang yang mengambil sesuatu dari dalam mobilnya.
Kontan saja korban kaget. Setelah diperiksa, uang sebesar 64 juta rupiah telah raib. Masih beruntung, uang 50 juta sisanya tidak ikut diambil karena berada di dalam bungkusan plastik lainnya. “Menurut kesaksian warga, para pelaku memang naik motor. Mereka langsung kabur kea rah utara”,jelas Munib.
Sementara itu, beberapa anggota Resmob Satreskrim Polres Bangkalan yang datang sempat memeriksa korban dan kondisi di TKP. Petugas mendapati ban mobil korban tertancap paku tembak yang biasa nya digunakan para tersangka perampokan saat mengincar nasabah bank.
Untuk penyidikan lebih lanjut, korban pun langsung melaporkan kejadian yang menimpanya ke pihak kepolisian setempat.
Kasus perampokan dengan modus ini seringkali terjadi. Ada baiknya, jika ban mobil anda tiba-tiba bocor setelah baru saja menarik uang tunai dari bank atau sedang membawa uang tunai dalam jumlah banyak, JANGAN LANGSUNG BERHENTI DAN KELUAR MOBIL. Sebisa mungkin berhenti di jalan yang ramai alias bukan jalan yang sepi. Sebelum turun mobil, perhatikan dulu kondisi sekitar. Pastikan aman. Setelah turun hendak memeriksa ban mobil, pastikan pintu mobil dikunci kembali.
Jika memungkinkan, bawalah teman alias JANGAN SENDIRIAN. Lebih baik lagi jika anda meminta bantuan pengamanan pada polisi. (mad topek)
Rabu, 05 September 2012
Ratusan Santri Ngamuk Merusak Rumah Warga
Bangkalan - Ratusan santri mengamuk dan merusak rumah warga di Bangkalan, Madura. Aksi ini dipicu pemukulan terhadap santri oleh si pemilik rumah, yakni Muzammil, warga desa Langkap, Burneh, Bangkalan. Aksi pengrusakan ini terjadi rabu siang, (05/09).
Selain dilempari batu hingga kaca jendela pecah, perabotan rumah tangga di dalam rumah juga terlihat berantakan. Polisi yang datang ke lokasi, selain berusaha mengamankan rumah Muzammil, juga melakukan olah TKP termasuk mengumpulkan sejumlah barang bukti.
Muzammil menuturkan, aksi ini dilakukan oleh ratusan santri dari Pondok Pesantrean Darul Hikmah yang letaknya tidak jauh dari lokasi. Menurut Muzammil, saat kejadian massa benar-benar di luar kendali. Mereka juga masuk ke dalam rumah dan berbuat anarkhis. Meski menuding aksi ini atas suruhan pihak ponpes, namun Muzammil menyerahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini. “Saya berharap ini diproses secara hukum. Apalagi sepertinya ini direncanakan”,ujar Muzammil kepada sejumlah wartawan yang menemuinya di lokasi.
Sementara itu, pihak Ponpes Darul Hikmah membantah tudingan Muzammil. Menurut KH Bustomi, salah seorang pengasuh pondok pesantrean, aksi santri tersebut adalah aksi spontanitas setelah terjadi pemukulan terhadap santrinya oleh Muzammil sendiri.
Awalnya sebelum terjadi pengrusakan, salah seorang ustadz bersama santri yang menjadi korban pemukulan berusaha menyelesaikannya secara kekeluargaan. Mereka mendatangi rumah Muzammil. Namun sayang, itikad baik tersebut tidak ditanggapi positif oleh Muzammil.
Malah sang Ustadz diajak duel oleh Muzammil dengan dibantu oleh Wawan, salah seorang anak Muzammil. Mendengar hal tersebut, ratusan santri yang kebetulan sedang menjalani masa orientasi langsung mendatangi rumah Muzammil. Dan pengrusakan pun terjadi.
“Ini adalah reaksi dari sebuah aksi. Anak-anak (santri) khan masih muda-muda, mudah tersulut jiwanya. Karena solidaritas teman yang biasanya makan satu nampan bersama, dipukul orang. Tentu teman-temannya tidak terima toh”,terang KH Bustomi saat ditemui diberanda Ponpes Darul Hikmah.
Kyai Bustomi mengaku, awalnya beliau tidak mengetahui. Namun setelah mendapat laporan bahwa para santrinya menyerbu rumah Muzammil, beliau langsung memerintahkan salah seorang ustadz untuk menyuruh para santri pulang dan kembali ke pondok. “Kami sebenarnya sangat menyesalkan hal ini. Cuman masalahnya saat kejadian, menurut keterangan para ustadz, para santri tidak bisa dikendalikan. Apalagi memang sejak awal saya tidak mengetahui”,tambah Kyai Bustomi.
Polres Bangkalan yang menangani kasus ini, untuk sementara belum menahan satu tersangka pun. Polisi masih memeriksa lima orang santri Ponpes Darul Hikmah serta melakukan olah TKP. (Mad Topek)
Selain dilempari batu hingga kaca jendela pecah, perabotan rumah tangga di dalam rumah juga terlihat berantakan. Polisi yang datang ke lokasi, selain berusaha mengamankan rumah Muzammil, juga melakukan olah TKP termasuk mengumpulkan sejumlah barang bukti.
Muzammil menuturkan, aksi ini dilakukan oleh ratusan santri dari Pondok Pesantrean Darul Hikmah yang letaknya tidak jauh dari lokasi. Menurut Muzammil, saat kejadian massa benar-benar di luar kendali. Mereka juga masuk ke dalam rumah dan berbuat anarkhis. Meski menuding aksi ini atas suruhan pihak ponpes, namun Muzammil menyerahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini. “Saya berharap ini diproses secara hukum. Apalagi sepertinya ini direncanakan”,ujar Muzammil kepada sejumlah wartawan yang menemuinya di lokasi.
Sementara itu, pihak Ponpes Darul Hikmah membantah tudingan Muzammil. Menurut KH Bustomi, salah seorang pengasuh pondok pesantrean, aksi santri tersebut adalah aksi spontanitas setelah terjadi pemukulan terhadap santrinya oleh Muzammil sendiri.
Awalnya sebelum terjadi pengrusakan, salah seorang ustadz bersama santri yang menjadi korban pemukulan berusaha menyelesaikannya secara kekeluargaan. Mereka mendatangi rumah Muzammil. Namun sayang, itikad baik tersebut tidak ditanggapi positif oleh Muzammil.
Malah sang Ustadz diajak duel oleh Muzammil dengan dibantu oleh Wawan, salah seorang anak Muzammil. Mendengar hal tersebut, ratusan santri yang kebetulan sedang menjalani masa orientasi langsung mendatangi rumah Muzammil. Dan pengrusakan pun terjadi.
“Ini adalah reaksi dari sebuah aksi. Anak-anak (santri) khan masih muda-muda, mudah tersulut jiwanya. Karena solidaritas teman yang biasanya makan satu nampan bersama, dipukul orang. Tentu teman-temannya tidak terima toh”,terang KH Bustomi saat ditemui diberanda Ponpes Darul Hikmah.
Kyai Bustomi mengaku, awalnya beliau tidak mengetahui. Namun setelah mendapat laporan bahwa para santrinya menyerbu rumah Muzammil, beliau langsung memerintahkan salah seorang ustadz untuk menyuruh para santri pulang dan kembali ke pondok. “Kami sebenarnya sangat menyesalkan hal ini. Cuman masalahnya saat kejadian, menurut keterangan para ustadz, para santri tidak bisa dikendalikan. Apalagi memang sejak awal saya tidak mengetahui”,tambah Kyai Bustomi.
Polres Bangkalan yang menangani kasus ini, untuk sementara belum menahan satu tersangka pun. Polisi masih memeriksa lima orang santri Ponpes Darul Hikmah serta melakukan olah TKP. (Mad Topek)
Sabtu, 01 September 2012
Madura United Akan Gelar Laga Amal Untuk Korban Kerusuhan Sampang
Bangkalan - Konflik sosial yang berbuntut jatuhnya korban luka-luka hingga meninggal dunia di Sampang tampaknya terus mendapatkan sorotan banyak pihak, salah satunya dari manajeman Persepam Madura United (P-MU). Klub asal Madura yang dipastikan promosi ke ISL musim depan ini berencana menggelar sebuah laga amal untuk korban kekerasan di Sampang.
Menurut pihak manajemen, ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian insan sepakbola bagi para korban. Bahkan, hasil penjualan tiket pertandingan akan diserahkan secara langsung ke pengungsian korban kekerasan di Sampang. “Semoga itu (dana yang terkumpul) bermanfaat bagi para korban”,ujar Edi Kurniadi, salah satu Assiten Manajer P-MU, sabtu siang (01/09).
Rencananya, dalam laga amal ini akan mempertemukan skuad Laskar Sapeh Kerap tersebut dengan Persebaya Surabaya. Stadion Gelora Bangkalan (SGB) pun dipilih sebagai homebase ujicoba yang sedianya digelar tanggal 09 september 2012 mendatang. Sementara tanggal 22 september, kedua tim bakal ketemu lagi ditempat yang sama. “Namun pertandingan kedua ini merupakan uji coba resmi sebagai persiapan mengikuti kompetisi musim mendatang”, terang Rohim, salah seorang pengurus Mabes K-Conk Mania, kelompok supporter P-MU.
Tentu saja, kabar ini mendapat reaksi positif dari kalangan supporter P-MU lainnya, baik dari Taretan Mania, K-Conk Mania maupun Peccot Mania. “Baguslah tentunya. Kami sudah kangen datang ke stadion dan menonton mereka. Apalagi yang bakal diundang Persebaya, pasti seru!”,kata Akbar, pentolan Korwil K-Conk Bandhel dari Banyuates Sampang.
Akbar yang juga anggota Bonek Madura tersebut memastikan, kawan-kawan Bonek dari Surabaya kemungkinan besar juga akan ikut hadir dalam jumlah yang besar pula.
Tak hanya suporter, para pemain P-MU yang mendengar kabar tersebut cukup antusias. Salah satunya adalah Indriyanto Nugroho. Pemain senior asal solo tersebut mengaku siap turun dalam laga bertajuk kemanusiaan ini. (mad)
Menurut pihak manajemen, ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian insan sepakbola bagi para korban. Bahkan, hasil penjualan tiket pertandingan akan diserahkan secara langsung ke pengungsian korban kekerasan di Sampang. “Semoga itu (dana yang terkumpul) bermanfaat bagi para korban”,ujar Edi Kurniadi, salah satu Assiten Manajer P-MU, sabtu siang (01/09).
Rencananya, dalam laga amal ini akan mempertemukan skuad Laskar Sapeh Kerap tersebut dengan Persebaya Surabaya. Stadion Gelora Bangkalan (SGB) pun dipilih sebagai homebase ujicoba yang sedianya digelar tanggal 09 september 2012 mendatang. Sementara tanggal 22 september, kedua tim bakal ketemu lagi ditempat yang sama. “Namun pertandingan kedua ini merupakan uji coba resmi sebagai persiapan mengikuti kompetisi musim mendatang”, terang Rohim, salah seorang pengurus Mabes K-Conk Mania, kelompok supporter P-MU.
Tentu saja, kabar ini mendapat reaksi positif dari kalangan supporter P-MU lainnya, baik dari Taretan Mania, K-Conk Mania maupun Peccot Mania. “Baguslah tentunya. Kami sudah kangen datang ke stadion dan menonton mereka. Apalagi yang bakal diundang Persebaya, pasti seru!”,kata Akbar, pentolan Korwil K-Conk Bandhel dari Banyuates Sampang.
Akbar yang juga anggota Bonek Madura tersebut memastikan, kawan-kawan Bonek dari Surabaya kemungkinan besar juga akan ikut hadir dalam jumlah yang besar pula.
Tak hanya suporter, para pemain P-MU yang mendengar kabar tersebut cukup antusias. Salah satunya adalah Indriyanto Nugroho. Pemain senior asal solo tersebut mengaku siap turun dalam laga bertajuk kemanusiaan ini. (mad)
Rabu, 09 Mei 2012
Bupati Sampang Bantah Pesta Narkoba
Bumi Madura - Dua hari tidak masuk kantor, Noer Tjahya, Bupati Kabupaten Sampang, Madura, diisukan ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Satreskoba Polrestabes Surabaya. Isu tersebut juga menyebutkan, sang bupati ditangkap bersama dengan Ketua DPRD setempat serta Kabag Pembangunan Pemkab Sampang saat menggelar pesta sabu-sabu, di sebuah hotel di Surabaya.
Namun isu tersebut dibantah oleh yang bersangkutan. Bantahan tersebut disampaikan langsung oleh Noer Tjahya saat ditemui di lapangan tennis Kota Sampang, selasa malam (08/05/2012). Noer Tjahya yang baru saja pulang dari Surabaya, memang menjanjikan akan menggelar konferensi press guna meluruskan isu tak sedap tersebut.
Noer Tjahya menjelaskan, ia memang tidak berada di Sampang dalam tiga hari terakhir ini. Dan tentu saja tidak masuk kantor. Secara berurutan, Noer Tjahya menyebutkan, pada hari senin kemarin lusa, ia mengaku menghadiri rapat dengan anggota fraksi PKB di Jakarta.
Sementara sepanjang selasa siang tadi, sebelum kembali ke Sampang, Noer juga mengaku ada rapat dengan Bank Indonesia (BI) di Surabaya. Rapat ini terkait dengan perubahan Bank Konvensional Bakti Atha Sejahtera (BUMD milik Pemkab Sampang) menjadi Bank BPR Syari’ah.
“Isu itu tidak benar. Kalau memang benar, saya pasti ditahan. Buktinya khan nggak toh? Saya juga tidak sedang dikejar polisi”, terang Noer Tjahya sambil tersenyum.
Bahkan untuk membuktikan ketidak terlibatan dirinya pada narkoba, sang Bupati yang diusung PKB ini, siap melakukan test urine kapan pun juga. “Silahkan kalau mau dites urine. Jangan cuma tes itu, tes yang lain juga boleh. Tes kejantanan misalnya”, gurau Noer Tjahya yang disambut ledakan tawa para pejabat Pemkab Sampang yang ikut mendampingi dirinya di pinggir lapangan tennis.
Mengenai siapa pembuat dan penyebar isu, Noer Tjahya mengelak menyebutnya. Hanya sang bupati menduga, isu ini dibuat dan dihembuskan sebagai bagian dari black campaign ata kampanye hitam, guna menyudutkan dirinya menjelang Pemilukada Kab Sampang bulan desember tahun ini. Sebagai catatan, bupati yang diusung PKB saat Pemilukada Sampang 2007 ini, kembali mencalonkan diri untuk periode yang kedua kalinya. Partai pengusungnya, kemungkinan tetap sama, PKB. (Mad Topek)
Namun isu tersebut dibantah oleh yang bersangkutan. Bantahan tersebut disampaikan langsung oleh Noer Tjahya saat ditemui di lapangan tennis Kota Sampang, selasa malam (08/05/2012). Noer Tjahya yang baru saja pulang dari Surabaya, memang menjanjikan akan menggelar konferensi press guna meluruskan isu tak sedap tersebut.
Noer Tjahya menjelaskan, ia memang tidak berada di Sampang dalam tiga hari terakhir ini. Dan tentu saja tidak masuk kantor. Secara berurutan, Noer Tjahya menyebutkan, pada hari senin kemarin lusa, ia mengaku menghadiri rapat dengan anggota fraksi PKB di Jakarta.
Sementara sepanjang selasa siang tadi, sebelum kembali ke Sampang, Noer juga mengaku ada rapat dengan Bank Indonesia (BI) di Surabaya. Rapat ini terkait dengan perubahan Bank Konvensional Bakti Atha Sejahtera (BUMD milik Pemkab Sampang) menjadi Bank BPR Syari’ah.
“Isu itu tidak benar. Kalau memang benar, saya pasti ditahan. Buktinya khan nggak toh? Saya juga tidak sedang dikejar polisi”, terang Noer Tjahya sambil tersenyum.
Bahkan untuk membuktikan ketidak terlibatan dirinya pada narkoba, sang Bupati yang diusung PKB ini, siap melakukan test urine kapan pun juga. “Silahkan kalau mau dites urine. Jangan cuma tes itu, tes yang lain juga boleh. Tes kejantanan misalnya”, gurau Noer Tjahya yang disambut ledakan tawa para pejabat Pemkab Sampang yang ikut mendampingi dirinya di pinggir lapangan tennis.
Mengenai siapa pembuat dan penyebar isu, Noer Tjahya mengelak menyebutnya. Hanya sang bupati menduga, isu ini dibuat dan dihembuskan sebagai bagian dari black campaign ata kampanye hitam, guna menyudutkan dirinya menjelang Pemilukada Kab Sampang bulan desember tahun ini. Sebagai catatan, bupati yang diusung PKB saat Pemilukada Sampang 2007 ini, kembali mencalonkan diri untuk periode yang kedua kalinya. Partai pengusungnya, kemungkinan tetap sama, PKB. (Mad Topek)
Minggu, 06 Mei 2012
Masuk Ke Perkampungan, Induk Ular Sanca Ditangkap Warga (Sampang – Madura)
Bumi Madura - Warga kampung Rongtenga, Kota Sampang, Madura, digegerkan dengan penemuan ular jenis sanca kembang. Maka setelah berhasil ditangkap berkat bantuan seorang pawing ular, ular berkelamin betina tersebut menjadi tontotan warga.
Kembali Curi Motor, Dua ABG Residivis Dibekuk Polisi (Sampang – Madura)
Bumi Madura - Pelaku kejahatan memang tidak terbatas umur. Di Sampang, Madura, dua orang remaja berusia belasan tahun dibekuk polisi setempat setelah mencuri sepeda motor warga. Kedua ABG tersebut adalah Z-N dan N-A, warga Camplong, Kabupaten Sampang.
Mereka kembali berurusan dengan polisi setelah keduanya terbukti melakukan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor. Penangkapan kedua tersangka, berawal saat mereka kepergok saat mencuri sepeda motor milik tetangganya sendiri.
Dari pengakuan mereka, sebelumnya kedua TSK berhasil membawa kabur sepeda motor yang juga milik tetangganya tiga bulan yang lalu. “Kami amankan dan kembangkan. Ternyata mereka pernah mengambil motor di daerah yang sama. Milik tetangganya pula. Yakni sepeda motor Yamaha Jupiter”, terang AKP Roy Prawirosastro, Kasat Reskrim Polres Sampang, di depan wartawan di ruangannya, sabtu (05/05/2012).
Dari data polisi, mereka pernah mendapat vonis hukuman tujuh bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Sampang dengan kasus yang sama, yakni curanmor. Namun rupanya sanksi pidana hukuman tersebut tidak membuat jera.
Kepada polisi, mereka mengaku, hasil pencurian biasanya langsung dijual untuk menghindari pelacakan petugas. Hal inilah yang membuat pihak kepolisian cukup kesulitan memperoleh barang bukti. Namun polisi telah mengamankan sejumlah barang milik kedua TSK, yang diakui keduanya dibeli dari uang hasil penjualan barang curian mereka. Kini kedua tersangka harus meringkuk di sel tahanan polisi. Dan kembali diancam hukuman penjara. Ayo cong, tobaaaat!!! (Mad Topek)
Mereka kembali berurusan dengan polisi setelah keduanya terbukti melakukan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor. Penangkapan kedua tersangka, berawal saat mereka kepergok saat mencuri sepeda motor milik tetangganya sendiri.
Dari pengakuan mereka, sebelumnya kedua TSK berhasil membawa kabur sepeda motor yang juga milik tetangganya tiga bulan yang lalu. “Kami amankan dan kembangkan. Ternyata mereka pernah mengambil motor di daerah yang sama. Milik tetangganya pula. Yakni sepeda motor Yamaha Jupiter”, terang AKP Roy Prawirosastro, Kasat Reskrim Polres Sampang, di depan wartawan di ruangannya, sabtu (05/05/2012).
Dari data polisi, mereka pernah mendapat vonis hukuman tujuh bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Sampang dengan kasus yang sama, yakni curanmor. Namun rupanya sanksi pidana hukuman tersebut tidak membuat jera.
Kepada polisi, mereka mengaku, hasil pencurian biasanya langsung dijual untuk menghindari pelacakan petugas. Hal inilah yang membuat pihak kepolisian cukup kesulitan memperoleh barang bukti. Namun polisi telah mengamankan sejumlah barang milik kedua TSK, yang diakui keduanya dibeli dari uang hasil penjualan barang curian mereka. Kini kedua tersangka harus meringkuk di sel tahanan polisi. Dan kembali diancam hukuman penjara. Ayo cong, tobaaaat!!! (Mad Topek)
Kamis, 03 Mei 2012
Mesum Di Wisata Goa Lebar, Siswi Berseragam Ditangkap Warga (Sampang – Madura)
Bumi Madura - Tingkah laku remaja kita semakin bebas saja termasuk dalam hubungan dengan lawan jenisnya. Seperti halnya di Kabupaten Sampang, Madura, sepasang remaja yang sedang dimabuk asmara ditangkap warga saat berbuat mesum di tempat wisata.
Kedua remaja tersebut adalah A-I (21 tahun) dan S-A (17 tahun). Keduanya warga Pangarengan, Sampang. S-A sendiri masih tercatat sebagai siswi dari salah satu SMK di kota Sampang. Remaja putri cantik yang masih memakai seragam sekolah ini dibawa paksa oleh warga, bersama kekasihnya A-I.
Warga menuturkan, awalnya kedua remaja tersebut terlihat datang untuk berwisata sebagaimana warga lainnya di lokasi wisata Goa Lebar, Sampang. Namun beberapa saat kemudian, ada warga yang melihat A-I dan S-A sedang melakukan tindakan tidak pantas di balik semak belukar di tempat wisata tersebut. Warga yang geram karena lokasi ini sering dijadikan lokasi bermesum ria, langsung mendatangi keduanya.
Saat digrebek, keduanya membantah. Bahkan si cowok hendak melawan dan menantang warga. Karena terdesak oleh cercaan pertanyaan warga, keduanya sempat menawari damai meski harus membayar uang. Namun warga terlanjur jengkel. Dan tanpa kompromi, warga tetap membawa kedua muda-mudi mesum ini ke kantor polisi.
“Memangnya kalian mau apa? Tantang si cowok itu mas pada warga. Tapi kemudian dia ngajak damai. Ya warga menolak. Karena memang tempat itu sering dijadikan tempat mesum” terang Agus, salah seorang warga yang ikuit menggrebek keduanya.
Sementara dalam pemeriksaan awal pihak kepolisian, kedua remaja ini tidak bisa membantah lagi. Malah polisi mendapati bercak sperma yang masih membekas di celana dalam A-I. Sejumlah warga pun dimintai keterangan terkait perbuatan mesum ini. “Berdasarkan keterangan saksi dan pengakuan keduanya, memang berbuat mesum. Ya kita untuk sementara masih akan melakukan pemeriksaan” kata AKP Heri Darsono, Kasat Shabara Polres Sampang, yang menjemput kedua remaja tersebut ke lokasi wisata Goa Lebar.
Diduga perbuatan kelewat batas remaja putri bernama S-A ini, karena ia merasa bebas dan tidak mendapat pengawasan dari keluarganya. Perlu diketahui, kedua orang tua S-A ternyata menjadi tenaga kerja di timur tengah. Dari kasus ini, kiranya ada hal yang bias kita petik sebagai pelajaran. Yakni, selalu-lah beri perhatian yang lebih untuk anak-anak kita, terutama menyangkut pergaulan mereka sehari-hari. (Mad Topek)
Kedua remaja tersebut adalah A-I (21 tahun) dan S-A (17 tahun). Keduanya warga Pangarengan, Sampang. S-A sendiri masih tercatat sebagai siswi dari salah satu SMK di kota Sampang. Remaja putri cantik yang masih memakai seragam sekolah ini dibawa paksa oleh warga, bersama kekasihnya A-I.
Warga menuturkan, awalnya kedua remaja tersebut terlihat datang untuk berwisata sebagaimana warga lainnya di lokasi wisata Goa Lebar, Sampang. Namun beberapa saat kemudian, ada warga yang melihat A-I dan S-A sedang melakukan tindakan tidak pantas di balik semak belukar di tempat wisata tersebut. Warga yang geram karena lokasi ini sering dijadikan lokasi bermesum ria, langsung mendatangi keduanya.
Saat digrebek, keduanya membantah. Bahkan si cowok hendak melawan dan menantang warga. Karena terdesak oleh cercaan pertanyaan warga, keduanya sempat menawari damai meski harus membayar uang. Namun warga terlanjur jengkel. Dan tanpa kompromi, warga tetap membawa kedua muda-mudi mesum ini ke kantor polisi.
“Memangnya kalian mau apa? Tantang si cowok itu mas pada warga. Tapi kemudian dia ngajak damai. Ya warga menolak. Karena memang tempat itu sering dijadikan tempat mesum” terang Agus, salah seorang warga yang ikuit menggrebek keduanya.
Sementara dalam pemeriksaan awal pihak kepolisian, kedua remaja ini tidak bisa membantah lagi. Malah polisi mendapati bercak sperma yang masih membekas di celana dalam A-I. Sejumlah warga pun dimintai keterangan terkait perbuatan mesum ini. “Berdasarkan keterangan saksi dan pengakuan keduanya, memang berbuat mesum. Ya kita untuk sementara masih akan melakukan pemeriksaan” kata AKP Heri Darsono, Kasat Shabara Polres Sampang, yang menjemput kedua remaja tersebut ke lokasi wisata Goa Lebar.
Diduga perbuatan kelewat batas remaja putri bernama S-A ini, karena ia merasa bebas dan tidak mendapat pengawasan dari keluarganya. Perlu diketahui, kedua orang tua S-A ternyata menjadi tenaga kerja di timur tengah. Dari kasus ini, kiranya ada hal yang bias kita petik sebagai pelajaran. Yakni, selalu-lah beri perhatian yang lebih untuk anak-anak kita, terutama menyangkut pergaulan mereka sehari-hari. (Mad Topek)
Rabu, 02 Mei 2012
Di Sekolah ini, Siswa Belajar Dibawah Tenda Terpal Bersama Ayam (Sampang - Madura)
Bumi Madura – Hari tepat tanggal 02 Mei, tanggal yang selalu diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Namun setelah puluhan tahun Indonesia merdeka, masih banyak ditemui bangunan sekolah yang rusak parah di beberapa daerah. Seperti halnya di Kabupaten Sampang, Madura. Para siswa Sekolah Dasar Negeri Rahayu 2, Kecamatan Kedundung, Sampang.
Di bawah tenda darurat yang hanya menggunakan terpal, sebanyak 103 siswa harus rela proses kegiatan belajar mereka tidak sama dengan siswa sekolah lain. Hal tersebut terjadi setelah gedung sekolah mereka ambruk 3 bulan lalu. ‘Sekolah’ ini didirikan di halaman rumah milik warga setempat. Kondisi ini diperburuk karena tenda ini disekat menjadi beberapa petak, dibagi menjadi enam kelas. Bukan itu saja, sekat triplek pun banyak yang bolong atau rusak terkelupas.
Lebih ironis lagi, karena ada di halaman rumah warga, hewan peliharaan warga pun seringkali ngeloyor masuk ke dalam tenda. Seperti halnya yang kami saksikan langsung, senin siang (02/05/2012), seekor ayam masuk begitu saja ke dalam ‘kelas’. Ayam berwarna coklat tersebut berkeliaran diantara bangku dan kaki siswa yang sedang belajar. Guru dan siswa pun tidak merasa terganggu. Mungkin karena sudah terbiasa.
Faishal Rahman, salah seorang guru SDN Rahayu 2 mengatakan, proses belajar dibawah tenda yang beralaskan tanah ini telah berlangsung sejak bulan pebruari lalu. Dengan kondisi seperti inilah, para siswa maupun guru pengajar mengaku sulit konsentrasi. Penyebabnya, cuaca panas karena berada dibawah terpal. Belum lagi suasananya terasa bising, lantara suara guru dan siswa dari ‘kelas’ sebelah. Maka para guru pun harus mengeluarkan energi ekstra untuk bersuara lantang agar suara mereka bisa didengar para siswanya saat mengajar.
“Disini kalau dibandingan disana (gedung sekolah sebelum ambruk), ya suaranya harus lantang dan keras. Ya biar pelajaran yang kita sampaikan terdengar oleh siswa” terang Faishal Rahman.
Sementara itu, pihak Dinas Pendidikan Sampang, hanya bisa berjanji akan membangun gedung sekolah baru secepatnya. Terkait kasus di SDN Rahayu 2, menurut mereka, kondisi gedung sekolah yang dibangun pada tahun tujuh puluhan tersebut ambruk karena konstruksi bangunannya rapuh termakan usia. Sementara untuk dibangun atau direnovasi kembali tidak bias karena status tanahnya masih sengketa.
“Kalau pun masih dijumpai ada sekolah rusah, berarti status tanahnya bermasalah. Jika tidak bermasalah (sengketa dengan pihak lain), saya optimis di tahun ini tidak akan dijumpai lagi sekolah rusak di Kabupaten sampang”, tegas Jupri Riyadi, Kabid Pembiayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang.
Tentu para siswa maupun guru pun sangat berharap, janji pemerintah setempat merealisasikan bangunan sekolah baru agar secepatnya bias mereka peroleh. Harapan ini agar mereka bisa belajar maupun mengajar dengan nyaman dan penuh konsentrasi. Apalagi mulai senin depan, khusus untuk kelas enam akan menjalani ujian nasionalnya. (Mad Topek)
Di bawah tenda darurat yang hanya menggunakan terpal, sebanyak 103 siswa harus rela proses kegiatan belajar mereka tidak sama dengan siswa sekolah lain. Hal tersebut terjadi setelah gedung sekolah mereka ambruk 3 bulan lalu. ‘Sekolah’ ini didirikan di halaman rumah milik warga setempat. Kondisi ini diperburuk karena tenda ini disekat menjadi beberapa petak, dibagi menjadi enam kelas. Bukan itu saja, sekat triplek pun banyak yang bolong atau rusak terkelupas.
Tuh Lihat Ayam Berkeliaran. Semoga Cepat Dapat Gedung Sekolah Baru Ya, Dik!
Lebih ironis lagi, karena ada di halaman rumah warga, hewan peliharaan warga pun seringkali ngeloyor masuk ke dalam tenda. Seperti halnya yang kami saksikan langsung, senin siang (02/05/2012), seekor ayam masuk begitu saja ke dalam ‘kelas’. Ayam berwarna coklat tersebut berkeliaran diantara bangku dan kaki siswa yang sedang belajar. Guru dan siswa pun tidak merasa terganggu. Mungkin karena sudah terbiasa.
Faishal Rahman, salah seorang guru SDN Rahayu 2 mengatakan, proses belajar dibawah tenda yang beralaskan tanah ini telah berlangsung sejak bulan pebruari lalu. Dengan kondisi seperti inilah, para siswa maupun guru pengajar mengaku sulit konsentrasi. Penyebabnya, cuaca panas karena berada dibawah terpal. Belum lagi suasananya terasa bising, lantara suara guru dan siswa dari ‘kelas’ sebelah. Maka para guru pun harus mengeluarkan energi ekstra untuk bersuara lantang agar suara mereka bisa didengar para siswanya saat mengajar.
“Disini kalau dibandingan disana (gedung sekolah sebelum ambruk), ya suaranya harus lantang dan keras. Ya biar pelajaran yang kita sampaikan terdengar oleh siswa” terang Faishal Rahman.
Sementara itu, pihak Dinas Pendidikan Sampang, hanya bisa berjanji akan membangun gedung sekolah baru secepatnya. Terkait kasus di SDN Rahayu 2, menurut mereka, kondisi gedung sekolah yang dibangun pada tahun tujuh puluhan tersebut ambruk karena konstruksi bangunannya rapuh termakan usia. Sementara untuk dibangun atau direnovasi kembali tidak bias karena status tanahnya masih sengketa.
“Kalau pun masih dijumpai ada sekolah rusah, berarti status tanahnya bermasalah. Jika tidak bermasalah (sengketa dengan pihak lain), saya optimis di tahun ini tidak akan dijumpai lagi sekolah rusak di Kabupaten sampang”, tegas Jupri Riyadi, Kabid Pembiayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang.
Tentu para siswa maupun guru pun sangat berharap, janji pemerintah setempat merealisasikan bangunan sekolah baru agar secepatnya bias mereka peroleh. Harapan ini agar mereka bisa belajar maupun mengajar dengan nyaman dan penuh konsentrasi. Apalagi mulai senin depan, khusus untuk kelas enam akan menjalani ujian nasionalnya. (Mad Topek)
Jumat, 27 April 2012
Nabrak Kios Bensin, Pengendara Motor Tewas Terbakar (Sampang - Madura)
Bumi Madura - Seorang pengendara motor tewas terbakar kobaran api setelah menabrak sebuah kios bensin, di Kabupaten Sampang, Madura, jumat (27/04/2012). Korban teridentifikasi bernama Muammal, 27 tahun, warga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol, Kelurahan Dalpenang, Sampang. Kondisi jasad korban mengenaskan, setelah sekujur tubuhnya terbakar akibat tersiram bensin dari kios yang ditabraknya.
Dari penuturan sejumlah saksi yang mengenali korban, peristiwa tragis ini berawal saat korban yang berasal dari Kabupaten Pamekasan, Madura ini, dalam perjalan hendak kembali ke Sampang usai pulang dari Pamekasan sehari sebelumnya dengan mengendarai motor seorang diri. Namun nahas, sesampai di lokasi kejadian, bapak satu anak ini menabrak kios bensin berikut toko peracangan milik Said di jalan Imam Bonjol, Sampang.
Sesaat setelah tabrakan,korban jatuh pingsan dalam kondisi terbakar seluruh tubuhnya. Kondisi jalan yang sepi serta ketidak tahuan warga setempat, bahwa dalam kobaran api ada orang yang terbakar, membuat nyawa korban tidak tertolong.
Ketidak tahuan warga juga dikarenakan, mereka sudah dalam kondisi panic. Bahkan awalnya warga mengira, sang pemilik motor selamat. Warga pun hanya berusaha memadamkan kobaran api agar tidak merembet ke bangunan lain. Pemilik kios pun turut panik untuk menyelamatkan diri dan anggota keluarganya.
Warga baru sadar setelah melihat sesosok jasad manusia dalam kondisi hangus terbakar. Selain membuat toko pracangan milik said berantakan, bebarapa bagian toko juga terlihat hangus karena kobaran api. Si jago merah juga membuat sepeda motor korban hangus pula.
Dari hasil olah TKP sementara yang dilakukan petugas kepolisian, diduga pengendara sedang mengantuk. Sementara api berasal dari siraman bensin dan timbullah percikan akibat terjadi gesekan dengan mesin motor yang masih menyala. Untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, petugas mengamankan rombong kios bensin berikut bangkai sepeda motor korban. Sementara jenazah korban langsung dilarikan ke RSUD Sampang untuk kepentingan otopsi.
Kiranya kasus ini jadi pelajaran bagi kita semua. Hati-hati di jalan!!! (Mad Topek)
Dari penuturan sejumlah saksi yang mengenali korban, peristiwa tragis ini berawal saat korban yang berasal dari Kabupaten Pamekasan, Madura ini, dalam perjalan hendak kembali ke Sampang usai pulang dari Pamekasan sehari sebelumnya dengan mengendarai motor seorang diri. Namun nahas, sesampai di lokasi kejadian, bapak satu anak ini menabrak kios bensin berikut toko peracangan milik Said di jalan Imam Bonjol, Sampang.
Sesaat setelah tabrakan,korban jatuh pingsan dalam kondisi terbakar seluruh tubuhnya. Kondisi jalan yang sepi serta ketidak tahuan warga setempat, bahwa dalam kobaran api ada orang yang terbakar, membuat nyawa korban tidak tertolong.
Ketidak tahuan warga juga dikarenakan, mereka sudah dalam kondisi panic. Bahkan awalnya warga mengira, sang pemilik motor selamat. Warga pun hanya berusaha memadamkan kobaran api agar tidak merembet ke bangunan lain. Pemilik kios pun turut panik untuk menyelamatkan diri dan anggota keluarganya.
Warga baru sadar setelah melihat sesosok jasad manusia dalam kondisi hangus terbakar. Selain membuat toko pracangan milik said berantakan, bebarapa bagian toko juga terlihat hangus karena kobaran api. Si jago merah juga membuat sepeda motor korban hangus pula.
Dari hasil olah TKP sementara yang dilakukan petugas kepolisian, diduga pengendara sedang mengantuk. Sementara api berasal dari siraman bensin dan timbullah percikan akibat terjadi gesekan dengan mesin motor yang masih menyala. Untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut, petugas mengamankan rombong kios bensin berikut bangkai sepeda motor korban. Sementara jenazah korban langsung dilarikan ke RSUD Sampang untuk kepentingan otopsi.
Kiranya kasus ini jadi pelajaran bagi kita semua. Hati-hati di jalan!!! (Mad Topek)
Kamis, 26 April 2012
Ritual Mandi Bersama Pasca UNAS di Pantai Camplong Madura
Bumi Madura - Banyak cara dilakukan oleh sekolah dan para siswanya untuk menghilangkan kepenatan pasca ujian nasional (UNAS atau UN) SMP yang berakhir hari ini. Salah satunya adalah menggelar sujud syukurserta mandi di pantai secara bersama-sama.
Seperti halnya yang terlihat di SMPN 1 Camplong, Sampang, Madura.
Dengan dipimpin oleh seorang guru, para siswa menggelar doa bersama dan sujud syukur di halaman sekolah mereka, kamis siang (26/04/2012). Usai berdoa, ratusan siswa ini kemudian menuju ke pantai Camplong yang terletak sekitar 100 meter dari sekolah. Disinilah ritual mandi bersama masih lengkap dengan seragam mereka dilakukan oleh para siswa tersebut.
Dengan rasa senang dan gembira, mereka pun saling memercikkan air laut ke badan dan wajah teman mereka, termasuk pada guru yang ikut berbaur mandi bersama mereka. Wajah ceria terlihat. Beban berat selama ujian pun seakan hilang.
Menurut para siswa, selain bentuk syukur dan senang karena sudah tuntas melaksanakan UNAS, hal ini dilakukan sebagai bentuk relaksasi atau menenangkan diri dengan media air laut. Gunanya, untuk menghilangkan rasa stress dan pikiran penat setelah 4 hari berkutat dengan ketegangan mengerjakan soal ujian.
“Setelah ujian, otomatis kita penat, mas. Ya untuk melepas kepenatan itu kita mandi di laut”, ujar Bagus Dwi Atmoko, salah seorang siswa. “Ya, setidaknya, kini kami lega sudah melewati salah satu tahapan terberat dalam hidup kami, mas”, lanjut pelajar bertubuh subur tersebut berkelakar sambil tersenyum senang. Tentu para siswa ini selanjutnya berharap, hasil ujian mereka akan memuaskan agar bisa memilih sekolah SMA favorit nantinya. (Mad Topek)
Dengan dipimpin oleh seorang guru, para siswa menggelar doa bersama dan sujud syukur di halaman sekolah mereka, kamis siang (26/04/2012). Usai berdoa, ratusan siswa ini kemudian menuju ke pantai Camplong yang terletak sekitar 100 meter dari sekolah. Disinilah ritual mandi bersama masih lengkap dengan seragam mereka dilakukan oleh para siswa tersebut.
Dengan rasa senang dan gembira, mereka pun saling memercikkan air laut ke badan dan wajah teman mereka, termasuk pada guru yang ikut berbaur mandi bersama mereka. Wajah ceria terlihat. Beban berat selama ujian pun seakan hilang.
Menurut para siswa, selain bentuk syukur dan senang karena sudah tuntas melaksanakan UNAS, hal ini dilakukan sebagai bentuk relaksasi atau menenangkan diri dengan media air laut. Gunanya, untuk menghilangkan rasa stress dan pikiran penat setelah 4 hari berkutat dengan ketegangan mengerjakan soal ujian.
“Setelah ujian, otomatis kita penat, mas. Ya untuk melepas kepenatan itu kita mandi di laut”, ujar Bagus Dwi Atmoko, salah seorang siswa. “Ya, setidaknya, kini kami lega sudah melewati salah satu tahapan terberat dalam hidup kami, mas”, lanjut pelajar bertubuh subur tersebut berkelakar sambil tersenyum senang. Tentu para siswa ini selanjutnya berharap, hasil ujian mereka akan memuaskan agar bisa memilih sekolah SMA favorit nantinya. (Mad Topek)
Jumat, 20 April 2012
Copet Di Tribun Stadion SGB Bangkalan – Madura (Plus Video)
Bumi Madura - Berhati - hatilah saat menonton sepakbola di dalam stadion. Bukan karena rawan tawuran supporter. TIDAK! Karena saya yakin, supporter sepakbola di Indonesia sudah mulai dewasa. Apalagi di Stadion Gelora Bangkalan (SGB), Kota Bangkalan, Madura.
Nah, maksud peringatan saya ini adalah kerawanan lain. Apa itu? COPET! Salah satunya seperti yang terjadi saat laga Persepam Madura United (P-MU) vs Persigo Gorontalo di SGB, sabtu 14 April 2012 kemarin. Seorang copet ditangkap dan dihajar oleh supporter saat mengambil dompet salah seorang supporter.
Pelaku yang mengaku bernama Sutikno (26 tahun), warga Wonokusumo, Surabaya ini, langsung digiring oleh petugas keamanan dari atas tribun barat SGB. Sementara korbannya, Mohammad (22), warga Geger, Bangkalan, mengatakan, kejadiannya berlangsung cepat. Saat itu tribun sesak dengan suporter K-Conk Mania yang memberikan dukungan pada P-MU yang sedang bertanding. Tiba-tiba dirinya didorong oleh pelaku. Secara spontan korban langsung memeriksa saku celananya. Ups, dompet yang berisi sejumlah uang dan surat-surat kendaraan miliknya sudah lenyap! Beberapa rekan korban langsung menangkap tersangka Sutikno yang persis ada di belakang korban dan memukulinya.
Beruntung, tersangka bisa diselamatkan petugas dan diamankan di salah satu ruangan di SGB. Saat diperiksa petugas, dompet milik Mohammad tidak ada di tubuh tersangka Sutikno. Polisi maupun korban menduga tersangka beraksi secara kelompok sehingga barang bukti bisa dengan cepat disembunyikan teman tersangka. Petugas kemudian mengelandang tersangka ke mobil patroli polisi dan selanjutnya di bawa ke Mapolres Bangkalan.
Kasus ini kiranya menjadi pelajaran bagi kita semua saat menonton sepakbola diantara ribuan supporter. Karena tidak semua yang hadir ke stadion tersebut punya niat baik. Salah satunya yang punya niat buruk adalah copet. Watch out the pick pocket, brothers! (Awas copet, tretan!) WRITED by Mad Topek.
Berikut video yang sudah saya upload:
Nah, maksud peringatan saya ini adalah kerawanan lain. Apa itu? COPET! Salah satunya seperti yang terjadi saat laga Persepam Madura United (P-MU) vs Persigo Gorontalo di SGB, sabtu 14 April 2012 kemarin. Seorang copet ditangkap dan dihajar oleh supporter saat mengambil dompet salah seorang supporter.
Pelaku yang mengaku bernama Sutikno (26 tahun), warga Wonokusumo, Surabaya ini, langsung digiring oleh petugas keamanan dari atas tribun barat SGB. Sementara korbannya, Mohammad (22), warga Geger, Bangkalan, mengatakan, kejadiannya berlangsung cepat. Saat itu tribun sesak dengan suporter K-Conk Mania yang memberikan dukungan pada P-MU yang sedang bertanding. Tiba-tiba dirinya didorong oleh pelaku. Secara spontan korban langsung memeriksa saku celananya. Ups, dompet yang berisi sejumlah uang dan surat-surat kendaraan miliknya sudah lenyap! Beberapa rekan korban langsung menangkap tersangka Sutikno yang persis ada di belakang korban dan memukulinya.
Beruntung, tersangka bisa diselamatkan petugas dan diamankan di salah satu ruangan di SGB. Saat diperiksa petugas, dompet milik Mohammad tidak ada di tubuh tersangka Sutikno. Polisi maupun korban menduga tersangka beraksi secara kelompok sehingga barang bukti bisa dengan cepat disembunyikan teman tersangka. Petugas kemudian mengelandang tersangka ke mobil patroli polisi dan selanjutnya di bawa ke Mapolres Bangkalan.
Kasus ini kiranya menjadi pelajaran bagi kita semua saat menonton sepakbola diantara ribuan supporter. Karena tidak semua yang hadir ke stadion tersebut punya niat baik. Salah satunya yang punya niat buruk adalah copet. Watch out the pick pocket, brothers! (Awas copet, tretan!) WRITED by Mad Topek.
Berikut video yang sudah saya upload:
Minggu, 08 April 2012
Dua Hari Kota Sampang – Madura Masih Terendam Banjir Tinggi
Darah Madura - Banjir kiriman yang merendam kota Sampang, Madura, dalam dua hari terakhir membuat kota di pinggir laut tersebut benar-benar lumpuh. Hingga minggu siang (08/04/2012), air masih cukup tinggi.
Sabtu, 07 April 2012
Makin Meluas, Kota Sampang - Madura Dikepung Banjir
Bumi Madura - Banjir yang merendam kota Sampang, Madura, kian meluas hingga sabtu petang ini (07/04/2012). Ribuan rumah warga pun terendam. Jalur transportasi yang lumpuh akibat banjir juga terpaksa dialihkan melewati jalur alternative.
Senin, 02 April 2012
Taman Kota Sampang – Madura Jadi Sarang Tomcat
Bumi Madura- Serangga tomcat kian meresahkan warga kota Sampang, Madura. Setelah menyerang perkampungan penduduk dan sekolah, kini taman kota yang biasanya menjadi tempat bersantai warga pun menjadi tempat bersarang nya serangga tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)
