LIKE Fanspage Facebook Propinsi Madura

Kamis, 26 Juni 2014

Ahmad Dani, Nazi Jerman, Yahudi Laknatullah dan Komunis!

Ahmad Dani, Nazi Jerman, Yahudi Laknatullah dan Komunis!

Propinsimadura.blogspot.com, Bangkalan – Lama (hampir 2 tahun) saya tidak menulis dan mengisi blog saya. Tapi saya kemudian tergelitik menulis setelah ribut-ribut tentang pemilihan presiden Indonesia yang akhirnya melebar pada persoalan Nazi Jerman. Sesuatu yang tidak terpikirkan sebelumnya oleh masyarakat kita termasuk saya. Penyebabnya hanya sepele, Ahmad Dani, salah satu musisi Indonesia dianggap memakai atribut (pakaian) yang mirip dengan salah satu dedengkot Nazi Jerman, Heinrich Himmler, dalam sebuah lagu yang berisi dukungan untuk Capres-Cawapres, Prabowo Subianto – Hatta Rajassa (2014).

Publik Indonesia pun geger. Ribut. Ikut membenci dan mengecam secara membabi buta. Seolah-olah tragedi apa yang dilakukan Nazi Jerman pernah menimpa mereka. Seolah-olah balatentara sang Fuhrer Third Reich Adolf Hitler ini pernah membunuh orang Indonesia. PADAHAL TIDAK PERNAH. Begitu pun orang Indonesia yang beragama Islam ikut membenci Nazi Jerman. Seolah-olah Nazi Jerman pernah menyakiti Islam. PADAHAL TIDAK PERNAH. 
Mereka menuduh Nazi Jerman fasis. Padahal YAHUDI dan ISRAEL JUGA FASIS!

Mereka beralasan tentang kemanusian yang tercabik oleh perilaku Adolf Hitler dan pasukannya. Karena membantai orang Yahudi. Memang benar begitu? Dibawah alam sadar, kita sebenarnya sudah terkooptasi oleh pemberitaan jelek tentang Nazi Jerman yang ditulis dan diberitakan media-media barat yang rata-rata dan hampir semuanya dikendalikan Yahudi atau setidaknya pro Yahudi! Padahal kita sebenarnya tidak tahu pasti apa yang terjadi di Eropa saat itu. Kita hanya konsumen berita, data dan info dari media-media Yahudi itu. 
Mereka menuduh Nazi Jerman fasis. Padahal YAHUDI dan ISRAEL JUGA/LEBIH FASIS!

Okelah kalau mereka (orang Indonesia/muslim Indonesia) beralasan tentang kemanusiaan. Tapi kenapa kita tidak memperlakukan sama pada Yahudi? Dalam Al Qur’an sudah jelas: Yahudi Laknatullah! Umat yang dilaknat oleh Allah SWT. Di era kekinian, kita melupakan pembantaian demi pembantai tentara Yahudi Israel di kamp – kamp pengungsian hingga di jalanan Palestina! Ketika ini terjadi, mana kemanusiaan yang kita dengung-dengungkan!

Bungkam semua! Inilah yang namanya standart ganda. Ketika kemanusian itu bersangkut paut dengan kepentingan kalian, maka kalian bersuara tentang kemanusiaan. Tapi ketika kasus kemanusiaan yang terjadi tak berkaitan dengan kalian, maka kalian bungkam!

Malah kini ada sekelompok orang Indonesia yang sok menjadi Yahudi. Pernah dengar beberapa kali ada orang-orang Indonesia yang mau merayakan kemerdekaan Israel di Indonesia? Ya, berkali-kali kita dengar. Ironisnya, mereka rata-rata beragama Islam. Ya, Islam liberal yang sok bersahabat dengan Yahudi, kaum yang sudah jelas dilaknat dalam kitab sucinya, Al Qur’an.

Okelah kalau mereka (orang Indonesia/muslim Indonesia) beralasan tentang kemanusiaan. Tapi kenapa kita seolah melupakan fakta dan sejarah tentang pembantaian kaum komunis di negeri ini, INDONESIA! Ingat, mereka sudah 3 kali melakukan pembangkangan. Namun hanya 2 kali yang langsung secara face-to-face dengan republik ini. Karena pemberontakan pertama mereka terjadi di era Belanda, yakni tahun 1926. Sementara 2 lainnya terjadi pada tahun 1948 di Madiun dan tahun 1965 G30S/PKI. Face-to-face berhadapan dengan pasukan republik Indonesia dan rakyat utamanya kaum santri/ Islam Indonesia.

Komunis tak mengenal agama karena dianggap candu. Menurut mereka, janji-janji tentang surga dan siksa neraka adalah sesuatu yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Mereka mencemooh kaum santri yang beragama. Ulama (kyai atau ustadz) pun diejeknya sebagai penjual ayat syetan. Ini Jargon mereka! Masih mau bela komunis? Mendidih hati ini bung!

Peristiwa Kanigoro akhir tahun 1964 menjadi awal kejahatan PKI di Indonesia tahun tersebut. Mereka menyerbu Ponpes Al Jauhar, Kanigoro, Kediri, Jawa Timur. Berdasarkan kesaksian Masdoeqi Moeslim, salah seorang santri yang lolos dari maut, setan komunis itu menyeret dan menyiksa ratusan santri (termasuk 127 kader Pelajar Islam Indonesia). Bahkan keluarga pengasuh ponpes, keluarga Kyai Jauhari juga diperlakukan sama. Ribuan kader PKI itu masuk pondok pesantres dan masjid, menyiksa santri hingga menginjak-nginjak Al Qur’an! Masih mau bela komunis? Mendidih hati ini bung!

Jika melihat teror hantu-hantu komunis akan panjang. Karena memang lembaran hitam yang tebal sudah mereka torehkan dengan darah di republik Indonesia tercinta ini. Di era pertengahan 1960-an, aksi massa PKI lainnya dilakukan oleh organisasi underbouw-nya seperti Barisa Tani Indonesia (BTI), Pemuda Rakyat dan Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani). Mereka membantai kaum santri yang dipandang menjadi penghalang utama bagi upaya mereka menjadi Indonesia sebagai negara komunis. Maka wajar jika kemudian timbul gerakan balas dendam dari kaum santri yang diwakili Ansor dan Banser NU. Apakah anda masih mau bela komunis? Mendidih hati ini bung! Bravo NU, Ansor dan Banser!

Kita kembali ke topic semula tentang Nazi Jerman. Kenapa kita mesti membenci mereka? Toh mereka TIDAK PERNAH BERSALAH pada Indonesia dan Islam maupun agama lain di negeri ini. Kok bisa begitu? Kita bahas satu-persatu.


Pertama, Nazi Jerman tak memiliki dosa apapun pada Indonesia. Karena jika kita merunut sejarah, Nazi Jerman malah membantu para pejuang kita di masa revolusi kemerdekaan. Apa saja? Seperti yang diceritakan Horst Henry Geerken, salah seorang sahabat dekat Bung Karno, Adolf Hitler pernah mengirimkan senjata dengan menggunakan 57 kapal selamnya ke Indonesia. Senjata ini dikirimkan untuk menyokong pejuang melawan Belanda. Baca beritanya disini: http://nasional.inilah.com/read/detail/1965336/ternyata-hitler-kirimi-soekarno-senjata Berita ini ditulis bulan maret 2013.

Apa lagi bantuan tentara Nazi Jerman pada Indonesia? Tentara U-Boat (awak kapal selam Nazi) juga ikut bergabung dengan para pejuang. Para Kriegsmarine (tentara Angkatan Laut Nazi) itu selain ikut perang di garis depan dengan pejuang Indonesia melawan Belanda pasca tahun 1945, mereka juga ikut membantu dalam hal tekhnik persenjataan dan strategi. Sebagian diantaranya tewas saat membantu pejuang. Baca beritanya disini (berita bulan November 2013): http://nasional.inilah.com/read/detail/1965336/ternyata-hitler-kirimi-soekarno-senjata

Kisah bantuan lain adalah tentang penyusunan teks proklamasi Indonesia. Tanggal 16 agustus 1945 hampir tengah malam, setelah draft teks proklamasi ditulis Bung Karno dan ditanda tangani bersama Bung Hatta, timbul masalah. Karena mesin ketik di rumah Laksamana Maeda (rumah perwira Jepang simpatisan Indonesia yang dijadikan tempat) ternyata menggunakan huruf kanji (huruf jepang).

Lalu bagaimana akhirnya teks proklamasi Indonesia diketik? Sementara sudah hampir tengah malam tentu bakal sulit menemukan pinjaman. Diantara kebingungan, mereka kemudian menemui ide. Yakni meminjam mesin ketik ke kantor perwakilan Angkatan Laut Nazi Jerman (Kriegsmarine). Sepele mungkin ya? Tapi itu jasa besar dalam penyusunan ketikan teks proklamasi. Baca beritanya disini (berita bulan November 2013): http://www.merdeka.com/peristiwa/nazi-punya-jasa-dalam-penyusunan-teks-proklamasi-indonesia.html

Berita berita tersebut tahun 2013. Jadi saya yakin lebih netral dan tidak tendesius. Jika berita ini muncul saat ini, mungkin terkesan tendesius sebagai bagian dari pembelaan terhadap apa yang dilakukan Ahmad Dani. Apakah anda wahai orang Indonesia masih membenci Nazi Jerman? Bersikaplah! Mereka tak pernah merugikan republik Indonesia yang kita cintai ini. Jangan ikut-ikutan mind set orang barat dan Yahudi.

Oke, yang kedua tentang Islam. Bahasan tentang Nazi Jerman tidak pernah menyakiti bangsa Indonesia sudah cukup. Sekarang tentang Nazi Jerman yang juga tidak pernah menyakiti kaum muslim. Benarkah? IYA BETUL SEKALI.

Sepanjang letusan perang dunia II, sejumlah wilayah basis Islam di Eropa (diantaranya wilayah Kaukasus/ Bosnia dan sekitarnya) serta wilayah Afrika Utara banyak yang membantu tentara Nazi Jerman. Bahkan mereka secara sukarela mendaftar menjadi bagian balatentara Nazi Jerman. Barisan tentara muslim di tubuh tentara Third Reich pimpinan Adolf Hitler ini menjadi korps tersendiri sejak oktober 1943 dengan sebutan Waffen SS Hanscar Divission.

Para tentara Nazi dan pemimpinnya termasuk Adolf Hitler memperlakukan serdadu Nazi Jerman muslim tersebut secara terhormat. Bahkan memberikan jaminan penuh pada kebebasan menjalankan ibadah termasuk Sholat! Nah, saya Tanya kepada anda yang muslim, masihkah anda membenci Nazi yang sebenarnya memperlakukan Islam secara terhormat dan lebih menyukai/mendukung Yahudi dan Komunis yang sebenarnya sudah banyak merugikan kita?!

Kenapa mereka (orang-orang Islam) itu dengan mudahnya bergabung dengan tentara Nazi Jerman? Ada 2 alasan pokok: Yang pertama Islam TIDAK PERNAH DIUSIK keberadaannya. Islam dibiarkan berkembang di setiap wilayah yang dikuasai Nazi Jerman. Yang kedua, musuh Nazi Jerman adalah Yahudi. Sama halnya seperti yang tertulis dalam Al Qur’an bahwa Yahudi itu musuh Islam. Bahkan disebut sebagai Laknatullah!

Hal-hal tersebut yang membuat saya heran dan kembali ke pertanyaaan saya di atas tulisan ini, kenapa kalian membenci Nazi Jerman beserta atributnya? Padahal mereka tak pernah menyakiti Indonesia dan Islam. Nazi Jerman malah pernah memberi bantuan pada proses revolusi kemerdekaan negara Indonesia. Nazi Jerman juga tidak mengusik keberadaan Islam.

Telaah baik-baik ucapan Adolf Hitler ini: “Ich Konnte All Die Juden in Dieser Weilt Zu Zerstoren, Aber Ich Lasse Ein Wenig Drehte-on, so Konnen Sie Herausfinden Warum Ich Sie Getotet”. Artinya: “Bisa saja saya musnahkan semua Yahudi di dunia ini. Tapi saya sisakan sedikit yang hidup. Agar kamu nantinya dapat mengetahui mengapa saya membunuh mereka!” (Adolf Hitler, Der Fuhrer Third reich).

Jelas apa yang dikatakan oleh Adolf Hitler kini terbukti bukan. Kini kita tahu seperti apa Yahudi. Biang kerok keonaran dunia utamanya di Timur Tengah. Mereka seenaknya membantai muslim Palestina. PBB bungkam, negara barat bungkam, Amerika Serikat sang polisi dunia pun bungkam. Kenapa bungkam? Karena negara Yahudi Israel sahabat mereka. Andai yang melakukan pembantaian adalah orang Islam, mereka akan menghujat dan menyerbu alias balas dendam dengan dalih kemanusiaan.

Saat 1 rudal/missile HAMAS menghantam satu kota Israel, dunia ribut bukan main menyalahkan para mujahidien HAMAS (yang sebenarnya memperjuangkan hak kemerdekaan mereka). Tapi belasan, puluhan bahkan ratusan rudal Yahudi Israel menghantam rumah-rumah sipil Palestina, dunia bungkam. Mulut terkunci rapat. Telinga ditutup. Membutakan mata mereka seolah-olah tak ada apa-apa. Menurut mereka, apa yang dilakukan tentara Israel adalah bentuk pembelaan diri. Bangsat tai kucing!

Saya ulangi ucapan tulisan saya diatas: Ironisnya, kini sebagian orang-orang Indonesia menghamba pada Israel. Menjadi pembela Israel. Ikut-ikutan merayakan hari kemerdekaan bangsa Israel. Jika dilarang oleh aparat atau kelompok Islam, mereka beralasan larangan itu merusak demokrasi, hak dan kebebasan. Bangsat!

Ironisnya, komunis yang dulu bersimbah darah para jenderal pancasilais, komunis yang dulu membantai kaum santri di Indonesia, kini banyak generasi muda yang ikut-ikutan sok revolusioner kekiri-kirian. Membuka angin bagi para keluarga eks Komunis untuk bangkit. Mereka mendesak TAP MPRS no 25 tahun 1966 tentang larangan dan pembubaran PKI dicabut.

Jika mereka (pecinta Komunis) dilarang, mereka akan berteriak bahwa aparat atau umat Islam yang melarang Komunis telah menyalahi/melanggar HAM. Mereka berteriak, komunis sebagai korban di tahun 1965/66. Padahal merekalah yang memulai. Umat Islam saat itu hanya bereaksi terhadap kebiadaban para anak buah Aidit tersebut. Maling kok teriak maling!

Maka benar apa yang dikatakan Wakil Ketua PBNU As’ad Said Ali bulan oktober 2012 lalu, bahwa umat Islam-lah yang menjadi korban. Bukan PKI yang menjadi korban. Maka wajar beliau menolak NU, Banser dan Ansor meminta maaf terhadap keluarga PKI. “Para penulis sejarah termakan oleh manipulasi buku putih yang ditulis Aidit (dan pengikutnya). Tetapi rakyat, ulama dan santri tetap mencatat dalam sejarahnya sendiri”,ujar As’ad Said Ali.

Tulisan atau data atau fakta yang saya tulis ini bukan hendak membela Nazi Jerman dan menyudutkan Yahudi maupun Komunis. Tapi saya berusaha meluruskan sesuatu yang menjadi bengkok di pikiran kita. Sesuatu yang dibengkokkan oleh orang-orang yang membenci Islam! Sesuatu yang dibengkokkan oleh orang yang merasa kelompoknya dirugikan.

Mungkin ketidak mengertian tentang Nazi Jerman yang menyeluruh dan awamnya masyarakat kita tentang peran Nazi Jerman terhadap Indonesia yang membuat publik Indonesia mengecam apa yang dilakukan Ahmad Dani sehingga dia cuek saja sambil berkata:

Salam INDONESIA RAYA. Indonesia JAYA! Yakinlah, Allah SWT bersama orang-orang yang benar. Lawan ketidak adilan, kemunafikan dan kepalsuan. Wassalam! (mad)

Sabtu, 24 November 2012

Video Aksi K-Conk: Flare Bikin Merah Menyala dan Aksi Koreo Kertas Merah Putih


Propinsi Madura - Video berikut merupakan hasil recording alias rekaman kami pribadi. Kebetulan saya memang bertugas untuk dokumentasi aksi-aksi K-Conk Mania di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) Madura. K-Conk memang relatif masih berusia sangat muda. Hingga tahun 2012 ini K-Conk baru tiga tahun (didirikan 04 Juni 2009).

Meski demikian, K-Conk BUKANLAH suporter anyaran atau suporter yang baru kenal dunia suporter sepakbola. Kenapa? Karena hampir semua anak-anak K-Conk adalah fans fanatik Persebaya Surabaya (Bonek) sejak dahulu! Pengalaman inilah yang membuat K-Conk bisa eksis ditempa kerasnya dunia suporter sepakbola. Suporter yang tidak manja. Suporter yang nekad tapi beriman. Kata kawan2, TUHAN BERSAMA ORANG-ORANG NEKAD!!!

Usia yang relatif muda tersebut juga bukan penghalang bagi kawan-kawan Mabes K-Conk Mania untuk terus menunjukkan kreativitas saat di atas tribun stadion. Mulai berjingkrak, bernyanyi hingga aksi koreografi kertas dibawah komando dirigen K-Conk Mania, Mimit Jenggot.

Berikut ada dua video. Video pertama flare alias kembang api yang membuat tribun timur SGB memerah. Video kedua lebih asyik dan indah lagi, yakni aksi koreo kertas berwarna loreng merah putih, warna kebanggaan K-Conk Mania.

Selamat menyaksikan. Saran saya, putar atau tonton satu-satu. Jangan bersamaan. Apalagi kalau koneksi internet anda kurang bagus alias lemot.

DIVISI AGITASI dan PROPAGANDA MABES K-CONK MANIA.

Video: Flare Bikin Tribun Timur SGB Merah Menyala!!!


(PUTAR VIDEO NYA SATU PERSATU. TERUTAMA YG KONEKSI INTERNETNYA LEMOT)

Video: Aksi Koreografi Kertas Loreng Merah Putih K-Conk Mania.



Salam Settong Dhere!!!!

Mator Sakalangkong!
Matur Suwun!
Terima Kasih!!!
DIVISI AGITASI dan PROPAGANDA MABES K-CONK MANIA.

Rabu, 07 November 2012

Mabes K-Conk: “Selesaikan Konflik Perseba Dengan Kepala Dingin”

Bangkalan – Konflik Perseba Bangkalan yang belum selesai memancing keprihatinan berbagai pihak. Salah satunya K-Conk Mania, supporter klub berjuluk Laskar Suramadu tersebut. Hal ini tergambar dengan jelas saat pertandingan ujicoba antara Persepam Madura United (P-MU) melawan Assyabab Surabaya (klub internal Persebaya Surabaya), rabu sore (07/11) di Stadion Gelora Bangkalan (SGB). 

Dipandu dirigen K-Conk, Mimit Jenggot, ratusan K-Conk Mania menyanyikan lagu-lagu dengan lirik kecintaan mereka pada Perseba. “K-Conk Mania kerrong Perseba……..”. Kalimat tersebut adalah salah satu penggalan lirik lagu yang dinyanyikan supporter berwarna khas loreng merah putih tersebut. Lagu untuk Perseba ini dinyanyikan disela-sela jeda babak I dari atas tribun timur SGB.

“Bagaimana pun, K-Conk Mania lahir tahun 2009 untuk mendukung Perseba. Kami tetap mencintai Perseba meski kami turut juga turut mendukung eksistensi P-MU sejak kompetisi divisi utama 2012 kemarin”,ujar Mimit Jenggot saat ditemui usai pertandingan. Mimit juga mengungkapkan, barisan supporter K-Conk Mania berharap konflik yang kini melanda Perseba segera berakhir. Apalagi Perseba sedang mempersiapkan tim menyongsong kompetisi divisi utama 2013 mendatang.

Hal senada diungkapkan Presiden K-Conk, Jimhur Saros, yang turut menyaksikan laga ujicoba dari tribun barat SGB. Jimhur pun mengajak seluruh komponen pecinta sepakbola di Bangkalan agar bisa duduk bersama menyelesaikan konflik. “Selesaikan konflik dengan kepala dingin. Hanya dengan musyawarah dan saling pengertian satu sama lain, masalah ini bisa dicarikan solusinya”,terang Jimhur.

Presiden K-Conk Mania tersebut juga mengatakan, konflik yang terjadi sebenarnya adalah bentuk kecintaan masing-masing pihak (manajemen Perseba dan PSSI Bangkalan) terhadap Perseba. Namun karena salah pengertian saja akhirnya berujung konflik berkepanjangan. “Marilah wujudkan rasa cinta pada Perseba itu dengan kelegowoan tiap pihak yang berkonflik untuk bermusyarah mencari jalan yang terbaik. Demi kemajuan sepakbola Bangkalan”,pungkas Jimhur. (mad)

PSSI Bangkalan Desak Kepemilikan Perseba Dikembalikan

Bangkalan – Kekisruhan sepakbola Bangkalan terkait eksistensi Perseba Bangkalan terus berlanjut. Terbaru, pihak PSSI Pengkab Bangkalan menilai klub yang berkompetisi di Divisi Utama dibawah PT LI tersebut sudah tidak sesuai harapan.

Indikasinya, status kepemilikan Perseba yang sudah pindah tangan dikuasai perseorangan tanpa sepengetahuan Pemkab Bangkalan. Padahal, sejak awal pendiriannya Perseba dibentuk oleh PSSI Pengkab Bangkalan. “Saya juga heran kok tiba-tiba Perseba beralih menjadi milik perorangan. Ini persoalan mendasar yang harus segera dibenahi. Jangan kemudian, setelah punya nama besar, lalu diambil alih perorangan,” tandas Ketua Umum PSSI Pengkab Bangkalan, Fuad Amin kepada wartawan, selasa siang (06/11).

Menurut Fuad, Perseba Bangkalan tidak boleh menjadi milik perseorangan. Apalagi pendiriannya tidak dilakukan oleh individu. “Kembalikan Perseba kepada PSSI Bangkalan. Kami berusaha memperjuangkan pengembalian itu. Jika perlu pakai jalur hukum”, tegas Fuad.

Laki-laki yang juga menjabat sebagai Bupati Bangkalan tersebut juga mengatakan, tuntutan pengembalian status kepemilikan ini sangat penting. Apalagi Fuad mengaku, selama menapaki kompetisi sejak dari liga amatir (divisi III, II dan divisi I), pihak Pemkab Bangkalan selalu mendukung financial klub kebanggaan masyarakat Bangkalan tersebut. “Jangan sampai Pemkab Bangkalan yang sudah membantu dana melalui APBD malah nanti disalahkan oleh masyarakat sendiri karena Perseba kini dimiliki oleh perorangan”, terang Fuad lagi.

Fuad juga menyesalkan nama Perseba Bangkalan yang sedikit diubah. Yakni menjadi Perseba Super. Ia juga berjanji akan mengembalikan ke nama semula (Perseba Bangkalan) setelah pengembalian status kepemilikan tersebut selesai dilakukan. Terkait desakan pengembalian status kepemilikan ini, belum ada keterangan resmi dari pihak manajeman Perseba Super. Beberapa pengurus atau official Perseba Super sulit dihubungi via telphon selular mereka. (mad topek)

Sabtu, 27 Oktober 2012

Al Qur’an Raksasa Yang Terbuat Dari Daun Lontar Kuno di Madura

Sampang - Sebuah Al qur’an raksasa yang konon usinya sudah lebih dari seratus tahun menjadi koleksi salah seorang warga di kabupaten Sampang, Madura.

Al qur’an tanpa harakat tersebut milik Subaidi, warga Jalan Suhada, kelurahan Dalpenang, Kota Sampang. Dilihat secara kasat mata, ukuran Al qur’an ini memang jauh lebih besar daripada Al qur’an pada umumnya. Al qur’an ini memiliki ukuran panjang 1 meter dan lebar 2 meter. Dengan berat mencapai 30 kilogram, kitab suci ini memiliki ketebalan hingga 10 cm lebih.

Al-qur’an ini ditulis pada daun lontar. Lebih unik lagi, ia tidak memiliki harakat atau tanda baca. Bagi seseorang yang tidak menguasai al-qur’an dengan baik, tentu akan sangat kesulitan untuk membacanya. Hanya orang tertentu saja yang mampu termasuk mereka yang sudah hafal Al quran (hafidz.
Menurut subaidi, sang pemilik yang ditemui di rumahnya, Al-qur’an ini diwariskan secara turun temurun dalam keluarganya. Subaidi sendiri memperolehnya sebagai warisan dari orang tuanya sebelum meninggal tiga tahun silam. Berdasarkan penuturan kedua orang tuanya tersebut, Al-qur’an ini dibawa dari daerah Jokjakarta ke Madura oleh leluhurnya dulu.

“Jadi ini warisan dari orang tua saya. Warisan yang teramat sangat bernilai harganya”, ujar Subaidi yang mengaku sempat berkali-kali ada orang yang menawar hendak membelinya. Namun Subaidi selalu menolak meski diiming-imingi uang dalam jumlah besar.
Al qur’an ini dibaca dan dikhatamkan pada waktu-waktu tertentu. Yakni pada bulan ramadhan dan tiap hari raya besar umat Islam serta setiap malam jum’at legi. “Tidak kami baca tiap hari. Ini sebagaimana pesan dari leluhur kami. Ya kalau hari biasa, kami baca kitab Al qur’an yang biasa”,terang Subaidi lagi.

Tradisi mengkhatamkan Alqur’an ini pun berlangsung secara rutin setiap tahunnya hingga kini. Selain melanggengkan kebiasaan yang diwariskan oleh pemiliknya sejak dulu, juga berharap barokah dari kitab suci Al qur’an tersebut. (Mad Topek)

Iedul Adha, Hari Raya Besar Bagi Masyarakat Madura

Bangkalan - Sebagaimana umat Islam pada umumnya, masyarakat Madura juga merayakan Iedul Adha hari ini. Bagi masyarakat Madura, Iedul adha dianggap sebagai hari raya terbesar. Salah satu alasannya, Iedul Adha merupakan momen berbagi daging qurban bagi sesama. 

Seperti halnya yang nampak di kampung Manggisan, desa Langkap, kecamatan Burneh, Bangkalan, Madura, jumat (26/10). Ratusan warga berkumpul di lapangan setempat guna menunggu penyembelihan hewan qurban berupa 21 sapi serta 22 kambing. Puluhan hewan qurban tersebut milik warga setempat. Lalu dikumpulkan untuk dilakukan penyembelihan secara bersama-sama yang dikoordinir oleh salah satu ormas Islam di kampung tersebut.

Hari raya Iedul Adha memang sangat semarak dirayakan masyarakat Madura hingg saat ini. Dan penyembelihan puluhan hewan qurban seperti inilah yang menjadi salah satu alasannya. Hal tersebut dikarenakan saat penyembelihan hewan qurban menjadi momen berkumpul bagi warga termasuk orang Madura perantauan. Mereka rela mudik sejenak ke kampung halaman di Madura untuk merayakan Iedul Adha. Baik yang kaya maupun yang miskin, semua berkumpul bersama menjadi satu.
Lalu secara gotong royong mereka menyembelih, membagi dan membersihkan daging hewan qurban ini tanpa melihat strata sosialnya. Fenomena sosial yang mengagumkan dari sebuah momen keagamaan. Hewan – hewan qurban tersebut menjadi salah satu simbol keikhlasan umat untuk berkorban bagi agamanya, terutama sekali berbagi daging qurban untuk sesama.

“Hari ini merupakan hari yang paling besar, Karena hari ini memang melibatkan seluruh lapisan masyarakat”, kata Moh Affandi, salah seorang panitia penyembelihan hewan qurban. “Yang kaya menyumbangkan hewan qurban. Sementara yang tidak mampu menunggu momen pembagian daging qurban”, sambungnya lagi. 

Daging hewan qurban ini kemudian dipilah dan dibagi secara rata bagi masyarkat sekitar tanpa terkecuali. Selain karena momen menyembelih hewan qurban, Iedul Adha dianggap sebagai hari raya terbesar karena bersamaan dengan waktu berhaji bagi umat Islam ke Baitullah di Kota Mekah Almukarromah. (Mad Topek)

Selasa, 02 Oktober 2012

Perpeloncoan Siswa Baru, Dipaksa Makan Lumpur Dan Air Keruh

Sampang - Sebuah aksi perpeloncoan tidak manusiawi berhasil tertangkap kamera video amatir seorang warga Sampang, Madura. Mohammad Ikbal Fatoni, sang pemilik gambar menuturkan, dirinya mengambil video ini saat berlibur bersama keluarganya di lokasi wisata alam Coban Rondo, Malang, Jawa Timur, pertengahan bulan September kemarin.

Dalam video berdurasi dua menit 40 detik tersebut jelas terlihat, sejumlah siswa baru dipaksa makan lumpur oleh seniornya yang diduga adalah pengurus OSIS sekolah yang bersangkutan. Seraya bersimpuh, mereka disuapi lumpur sungai dengan menggunakan sendok dari dalam gelas. Lumpur ini menurut Ikbal Fatoni diistilahkan sebagai es krim oleh para seniornya tersebut.

Tidak cukup itu saja. Usai dipaksa menelan lumpur, gelas bekas wadah lumpur tersebut kemudian diberi air sungai yang selanjutnya diminumkan secara bergilir pula. Bahkan air sungai itu terlebih dahulu diobok-obok agar menjadi air keruh. Dalam gambar video amatir ini juga terlihat, salah seorang senior sempat memeriksa mulut siswa barunya, khawatir air keruh tersebut tidak diminum.
Sang 'Senior' Sedang Memberikan Air Sungai Keruh Kepada 'Junior'-nya

Lebih miris lagi, para siswa lain dipaksa bertiarap di dalam air dan disuruh merangkak serta merayap. Dan jika menolak, tampak dengan jelas pula sang senior menginjak punggung mereka dari atas. Dari rekaman video ini pula, jelas terdengar ada suara melalui alat pengeras suara yang dipegang seseorang yang mengatakan, “saya tidak ingin memiliki murid yang klemar-klemer dan tidak tidak bisa tanggap situasi. Saya mau yang tanggap situasi, langsung cekatan”.

“Bisa jadi itu yang pegang speaker guru atau pembina OSIS nya. Dia menyebut dengan kata ‘murid’ pada para siswa itu”, ujar Ikbal Fatoni pada wartawan di rumahnya, selasa sore (02/10/2012). Ikbal Fatoni mengatakan, aksi perpeloncoan ini membuat miris sejumlah pengunjung wisata Coban Rondo yang kebetulan melihat saat itu. Namun mereka enggan menghentikan aksi ini karena bukan wewenang mereka.

“Awalnya saya melihat banyak wisatawan yang bergerombol dekat sungai. Setelah saya mendekat, saya ya melihat aksi tidak manusiawi itu, mas. Banyak pengunjung yang mengelus dada melihat hal tersebut”, cerita Ikbal lagi.
Siswa Baru Yang Dipaksa Tiarap dan Disuruh Merangkak

Menurut Ikbal, dari spanduk yang menjadi background di lokasi jelas terlihat aksi perpeloncoan ini berlabel Latihan Dasar Kepemimpinan yang dilakukan oleh sebuah SMA swasta Surabaya. “Kami para pengunjung tak berani melarang. Khawatir salah paham dengan mereka”, tambah Ikbal.

Cara orientasi siswa baru yang tidak manusiawi seperti ini, tentu diluar batas kewajaran. Selain tidak mengandung unsur pendidikan, aksi ini juga rawan membawa korban bagi para siswa baru yang tidak kuat secara fisik. Dengan sistem pelatihan dasar yang salah kaprah semacam ini, akan memicu aksi kekerasan berkelanjutan dan menjadi tradisi buruk dalam proses pendidikan. (mad)

Sabtu, 15 September 2012

Ratusan Santri di Bangkalan Keracunan Makanan

Bangkalan - Ratusan santri di Bangkalan, Madura, menderita keracunan massal, jum’at malam (14/09). Menurut keterangan sejumlah sejumlah santri, rekan-rekan mereka menderita keracunan setelah mengkonsumsi nasi bungkusan saat ada kegiatan di pondok.

Masakan yang diduga penyebab keracunan tersebut terdiri atas nasi putih, telor dan mie. Ironisnya, masakan ini merupakan hasil olahan para santri sendiri.

Kasus keracunan massal ini berawal saat jum’at siang terlihat beberapa orang santri yang mengalami keracunan. Karena jumlahnya masih bisa dihitung dengan jari, mereka hanya ditempatkan di aula pondok dan diobati oleh petugas medis internal pondok.

“Gejalanya yap using dan sakit perut. Bahkan beberapa diantaranya buang air besar, mas”,kata salah seorang santri yang sedang menemani rekannya di ruang IRNA E RSUD Syarifah Ambami Rato Ebuh (Syamrabu)Kota Bangkalan.

Namun karena penderita semakin banyak hingga mencapai 200 lebih serta sebagian diantara terlihat makin parah, pihak pondok kemudian memutuskan para santri dibawa ke rumah sakit jum’at malam.

Karena begitu banyaknya jumlah penderita, pihak rumah sakit sempat panik dan kebingungan. Apalagi para santri yang keracunan ini datang secara mendadak dan dalam jumlah besar. Sebagian besar diantara mereka langsung dipindahkan ke ruangan lain dengan menggunakan kereta dorong karena ruang UGD rumah sakit yang tidak muat menampung penderita. “Untuk sementara kami beri infuse sebagai penambah cairan”,terang dokter Alfian Nur, dokter jaga RSUD Syamrabu, saat dimintai keterangan oleh wartawan. (mad)

Kamis, 13 September 2012

Manajemen Perseba Masih Memikul Hutang Musim Lalu

Bangkalan – Beratnya mengarungi kompetisi di persepakbolaan Indonesia juga turut dirasakan Perseba Bangkalan. Meski kompetisi sudah usai dua bulan lalu, pihak manajemen ternyata masih memikul beban hutang dari biaya pengeluaran klub musim 2012. Hal tersebut diungkapkan oleh Assisten Manajer Perseba Bangkalan, Hasan Iroqi, selasa pagi (11/09). Menurutnya, hutang yang belum terbayarkan mencapai ratusan juta rupiah.

“Sekitar Rp 215 juta pada beberapa pihak”,ujar Hasan Iroqi. Hutang ini diantaranya meliputi biaya akomodasi hingga bonus dan gaji pemain untuk bulan terakhir yakni bulan juli. Sisa tanggungan financial ini menurutnya, adalah biaya selama perhelatan 8 besar Divisi I kemarin.

Laki-laki tambun yang juga pemilik salah satu sekolah sepakbola di Kota Bangkalan ini juga mengatakan, meski menanggung hutang namun pihak manajemen Perseba mampu memenuhi harapan publik Bangkalan, yakni lolos ke Divisi Utama musim depan. “Dengan biaya sendiri (dari sponsor) tanpa APBD, kami mampu mengarungi kerasnya kompetisi”,tambah Ra Hasan, panggilan akrabnya.

Sebagai tim amatir kala mengikuti kompetisi Divisi I kemarin, Perseba seharusnya memperoleh bantuan Pemkab Bangkalan berupa subsidi dari KONI setempat. Namun sayang, Ra Hasan mengaku tidak mendapatkan sepeser pun dari KONI meski sudah mengajukan permintaan dana kompetisi. “Tidak ada respon positif dari pihak KONI. Padahal kami membawa nama daerah”, sesalnya.

Selain dari sponsor resmi dan hasil penjualan tiket pertandingan, dana klub juga berasal dari beberapa pengusaha di Bangkalan maupun pengusaha asli Bangkalan yang ada di Surabaya dan Jakarta. “Merekalah yang menghidupi Perseba. Jadi aslinya kami sudah menjadi klub divisi I yang professional karena non-APBD”,terang ra Hasan.

Sementara Untuk pelunasan beban hutang ratusan juta rupiah diatas, pihak menajemen Perseba masih menunggu realisasi dana talangan dari beberapa pengusaha lainnya yang hingga kini belum cair. (mad topek)

Bonek Madura Dan K-Conk Mania Siap Serbu Gelora Bung Tomo

Bangkalan – Partai uji coba Timnas Indonesia melawan Vietnam di Surabaya sabtu mendatang (15/9), disambut antusias oleh berbagai kelompok supporter di Jawa Timur. Selain Bonek sebagai ‘suporter tuan rumah’, beberapa elemen supporter lainnya pun bersiap-siap menyongsong laga tersebut. Tidak terkecuali K-Conk Mania Bangkalan Madura.

Kelompok supporter terbesar di Madura ini menyatakan kesiapannya menjadi bagian dari supporter merah putih di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya. Salah satu yang paling antusias adalah K-Conk Bhandel, Korwil K-Conk Mania asal kecamatan Banyuates Sampang itu mengaku sudah tidak sabar untuk menyaksikan penampilan Elie Aiboy dan kawan-kawan. “Ini kesempatan bagus bagi suporter Jawa Timur untuk memberikan dukungannya bagi Timnas Garuda. Jadi tidak perlu jauh-jauh datang ke Jakarta” ujar Akbar, Korlap K-Conk Bhandel, saat ditemui di Mabes K-Conk Mania di jalan Cokroaminoto Kota Bangkalan (12/09).

Ditanya tentang atribut yang akan digunakannya sabtu mendatang, Akbar belum bisa memberikan jawaban. “Kita masih menunggu keputusan kawan-kawan Pengurus Mabes K-conk Mania. Kalau Mabes instruksi berangkat dengan atribut loreng merah putih (warna kebesaran K-Conk Mania), ya kita pake itu. Lagi pula warna loreng K-Conk Mania masih senada dengan warna kebesaran Timnas kita” terang Akbar.
Laki-laki yang juga pentolan Bonek Madura (BOMA) ini menuturkan, selain kelompok supporter K-Conk, Bonek Madura juga menyatakan akan ikut meramaikan laga ujicoba resmi Timnas Indonesia ini. “Kemungkinan besar, K-Conk dan Bonek akan berangkat bersama ke Stadion GBT Surabaya. Sambil berkonvoi secara damai sebagai bukti persaudaraan kami”, lanjutnya.

Rencananya para supporter dari Madura ini akan menyerbu GBT mulai sabtu pagi dengan melewati Jembatan Suramadu. “Namun sebagian lagi terutama kawan-kawan K-Conk dan Bonek wilayah Kamal, akan memakai jalur penyeberangan kapal ferry melalui Pelabuhan Kamal ke Pelabuhan Ujung Surabaya”,pungkasnya. (mad topek)

Hati-Hati, Perampokan Dengan Modus Ban Mobil Tiba-Tiba Bocor

Bangkalan - Perampokan dengan modus ban mobil tiba-tiba bocor, kembali menimpa seorang nasabah bank di Bangkalan, Madura, rabu siang (12/09). Aksi kejahatan ini menimpa Munib, warga Klampis, Bangkalan. Ia hanya bisa pasrah setelah mengetahui uang puluhan juta rupiah miliknya lenyap dibawa kabur orang tidak dikenal dari dalam mobilnya.

Kasus ini berawal sesaat setelah Munib baru saja mengambil uang dari salah satu bank di Kota Bangkalan. Buntelan uang cash sebanyak 114 juta rupiah tersebut ditaruh di kursi jok depan disampingnya.

Namun sekitar tiga kilometer dari bank tersebut, korban merasa ban mobil sebelah kiri belakang tiba-tiba bocor tanpa sebab. Tanpa curiga, korban berhenti di pinggir jalan Ki Lemah Duwur Kota Bangkalan. Ia pun keluar mobil tanpa mengunci kembali pintu mobilnya. “Memang tidak saya kunci. Niatnya cuma mau lihat apa benar ban mobil saya bocor”,kata Munib di depan wartawan yang mengerumuninya.

Dan tanpa disangka oleh korban, dua pengendara sepeda motor berhenti dekat mobilnya. Salah satu diantara mereka secepat kilat mengambil tas plastik yang berisi uang. Sementara korban masih memeriksa ban mobil di bagian belakang. Munib baru sadar uangnya dirampok setelah diberi tahu warga di pinggir jalan, bahwa ada orang yang mengambil sesuatu dari dalam mobilnya.

Kontan saja korban kaget. Setelah diperiksa, uang sebesar 64 juta rupiah telah raib. Masih beruntung, uang 50 juta sisanya tidak ikut diambil karena berada di dalam bungkusan plastik lainnya. “Menurut kesaksian warga, para pelaku memang naik motor. Mereka langsung kabur kea rah utara”,jelas Munib.

Sementara itu, beberapa anggota Resmob Satreskrim Polres Bangkalan yang datang sempat memeriksa korban dan kondisi di TKP. Petugas mendapati ban mobil korban tertancap paku tembak yang biasa nya digunakan para tersangka perampokan saat mengincar nasabah bank.

Untuk penyidikan lebih lanjut, korban pun langsung melaporkan kejadian yang menimpanya ke pihak kepolisian setempat.

Kasus perampokan dengan modus ini seringkali terjadi. Ada baiknya, jika ban mobil anda tiba-tiba bocor setelah baru saja menarik uang tunai dari bank atau sedang membawa uang tunai dalam jumlah banyak, JANGAN LANGSUNG BERHENTI DAN KELUAR MOBIL. Sebisa mungkin berhenti di jalan yang ramai alias bukan jalan yang sepi. Sebelum turun mobil, perhatikan dulu kondisi sekitar. Pastikan aman. Setelah turun hendak memeriksa ban mobil, pastikan pintu mobil dikunci kembali.

Jika memungkinkan, bawalah teman alias JANGAN SENDIRIAN. Lebih baik lagi jika anda meminta bantuan pengamanan pada polisi. (mad topek)

Rabu, 05 September 2012

Ratusan Santri Ngamuk Merusak Rumah Warga

Bangkalan - Ratusan santri mengamuk dan merusak rumah warga di Bangkalan, Madura. Aksi ini dipicu pemukulan terhadap santri oleh si pemilik rumah, yakni Muzammil, warga desa Langkap, Burneh, Bangkalan. Aksi pengrusakan ini terjadi rabu siang, (05/09).

Selain dilempari batu hingga kaca jendela pecah, perabotan rumah tangga di dalam rumah juga terlihat berantakan. Polisi yang datang ke lokasi, selain berusaha mengamankan rumah Muzammil, juga melakukan olah TKP termasuk mengumpulkan sejumlah barang bukti.

Muzammil menuturkan, aksi ini dilakukan oleh ratusan santri dari Pondok Pesantrean Darul Hikmah yang letaknya tidak jauh dari lokasi. Menurut Muzammil, saat kejadian massa benar-benar di luar kendali. Mereka juga masuk ke dalam rumah dan berbuat anarkhis. Meski menuding aksi ini atas suruhan pihak ponpes, namun Muzammil menyerahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini. “Saya berharap ini diproses secara hukum. Apalagi sepertinya ini direncanakan”,ujar Muzammil kepada sejumlah wartawan yang menemuinya di lokasi.

Sementara itu, pihak Ponpes Darul Hikmah membantah tudingan Muzammil. Menurut KH Bustomi, salah seorang pengasuh pondok pesantrean, aksi santri tersebut adalah aksi spontanitas setelah terjadi pemukulan terhadap santrinya oleh Muzammil sendiri.

Awalnya sebelum terjadi pengrusakan, salah seorang ustadz bersama santri yang menjadi korban pemukulan berusaha menyelesaikannya secara kekeluargaan. Mereka mendatangi rumah Muzammil. Namun sayang, itikad baik tersebut tidak ditanggapi positif oleh Muzammil.

Malah sang Ustadz diajak duel oleh Muzammil dengan dibantu oleh Wawan, salah seorang anak Muzammil. Mendengar hal tersebut, ratusan santri yang kebetulan sedang menjalani masa orientasi langsung mendatangi rumah Muzammil. Dan pengrusakan pun terjadi.

“Ini adalah reaksi dari sebuah aksi. Anak-anak (santri) khan masih muda-muda, mudah tersulut jiwanya. Karena solidaritas teman yang biasanya makan satu nampan bersama, dipukul orang. Tentu teman-temannya tidak terima toh”,terang KH Bustomi saat ditemui diberanda Ponpes Darul Hikmah.

Kyai Bustomi mengaku, awalnya beliau tidak mengetahui. Namun setelah mendapat laporan bahwa para santrinya menyerbu rumah Muzammil, beliau langsung memerintahkan salah seorang ustadz untuk menyuruh para santri pulang dan kembali ke pondok. “Kami sebenarnya sangat menyesalkan hal ini. Cuman masalahnya saat kejadian, menurut keterangan para ustadz, para santri tidak bisa dikendalikan. Apalagi memang sejak awal saya tidak mengetahui”,tambah Kyai Bustomi.

Polres Bangkalan yang menangani kasus ini, untuk sementara belum menahan satu tersangka pun. Polisi masih memeriksa lima orang santri Ponpes Darul Hikmah serta melakukan olah TKP. (Mad Topek)

Sabtu, 01 September 2012

Madura United Akan Gelar Laga Amal Untuk Korban Kerusuhan Sampang

Bangkalan - Konflik sosial yang berbuntut jatuhnya korban luka-luka hingga meninggal dunia di Sampang tampaknya terus mendapatkan sorotan banyak pihak, salah satunya dari manajeman Persepam Madura United (P-MU). Klub asal Madura yang dipastikan promosi ke ISL musim depan ini berencana menggelar sebuah laga amal untuk korban kekerasan di Sampang.

Menurut pihak manajemen, ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian insan sepakbola bagi para korban. Bahkan, hasil penjualan tiket pertandingan akan diserahkan secara langsung ke pengungsian korban kekerasan di Sampang. “Semoga itu (dana yang terkumpul) bermanfaat bagi para korban”,ujar Edi Kurniadi, salah satu Assiten Manajer P-MU, sabtu siang (01/09).

Rencananya, dalam laga amal ini akan mempertemukan skuad Laskar Sapeh Kerap tersebut dengan Persebaya Surabaya. Stadion Gelora Bangkalan (SGB) pun dipilih sebagai homebase ujicoba yang sedianya digelar tanggal 09 september 2012 mendatang. Sementara tanggal 22 september, kedua tim bakal ketemu lagi ditempat yang sama. “Namun pertandingan kedua ini merupakan uji coba resmi sebagai persiapan mengikuti kompetisi musim mendatang”, terang Rohim, salah seorang pengurus Mabes K-Conk Mania, kelompok supporter P-MU.

Tentu saja, kabar ini mendapat reaksi positif dari kalangan supporter P-MU lainnya, baik dari Taretan Mania, K-Conk Mania maupun Peccot Mania. “Baguslah tentunya. Kami sudah kangen datang ke stadion dan menonton mereka. Apalagi yang bakal diundang Persebaya, pasti seru!”,kata Akbar, pentolan Korwil K-Conk Bandhel dari Banyuates Sampang.

Akbar yang juga anggota Bonek Madura tersebut memastikan, kawan-kawan Bonek dari Surabaya kemungkinan besar juga akan ikut hadir dalam jumlah yang besar pula. 

Tak hanya suporter, para pemain P-MU yang mendengar kabar tersebut cukup antusias. Salah satunya adalah Indriyanto Nugroho. Pemain senior asal solo tersebut mengaku siap turun dalam laga bertajuk kemanusiaan ini. (mad)

Rabu, 09 Mei 2012

Bupati Sampang Bantah Pesta Narkoba

Bumi Madura - Dua hari tidak masuk kantor, Noer Tjahya, Bupati Kabupaten Sampang, Madura, diisukan ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Satreskoba Polrestabes Surabaya. Isu tersebut juga menyebutkan, sang bupati ditangkap bersama dengan Ketua DPRD setempat serta Kabag Pembangunan Pemkab Sampang saat menggelar pesta sabu-sabu, di sebuah hotel di Surabaya.

 Namun isu tersebut dibantah oleh yang bersangkutan. Bantahan tersebut disampaikan langsung oleh Noer Tjahya saat ditemui di lapangan tennis Kota Sampang, selasa malam (08/05/2012). Noer Tjahya yang baru saja pulang dari Surabaya, memang menjanjikan akan menggelar konferensi press guna meluruskan isu tak sedap tersebut.

Noer Tjahya menjelaskan, ia memang tidak berada di Sampang dalam tiga hari terakhir ini. Dan tentu saja tidak masuk kantor. Secara berurutan, Noer Tjahya menyebutkan, pada hari senin kemarin lusa, ia mengaku menghadiri rapat dengan anggota fraksi PKB di Jakarta.
Sementara sepanjang selasa siang tadi, sebelum kembali ke Sampang, Noer juga mengaku ada rapat dengan Bank Indonesia (BI) di Surabaya. Rapat ini terkait dengan perubahan Bank Konvensional Bakti Atha Sejahtera (BUMD milik Pemkab Sampang) menjadi Bank BPR Syari’ah.

“Isu itu tidak benar. Kalau memang benar, saya pasti ditahan. Buktinya khan nggak toh? Saya juga tidak sedang dikejar polisi”, terang Noer Tjahya sambil tersenyum.

Bahkan untuk membuktikan ketidak terlibatan dirinya pada narkoba, sang Bupati yang diusung PKB ini, siap melakukan test urine kapan pun juga. “Silahkan kalau mau dites urine. Jangan cuma tes itu, tes yang lain juga boleh. Tes kejantanan misalnya”, gurau Noer Tjahya yang disambut ledakan tawa para pejabat Pemkab Sampang yang ikut mendampingi dirinya di pinggir lapangan tennis.

Mengenai siapa pembuat dan penyebar isu, Noer Tjahya mengelak menyebutnya. Hanya sang bupati menduga, isu ini dibuat dan dihembuskan sebagai bagian dari black campaign ata kampanye hitam, guna menyudutkan dirinya menjelang Pemilukada Kab Sampang bulan desember tahun ini. Sebagai catatan, bupati yang diusung PKB saat Pemilukada Sampang 2007 ini, kembali mencalonkan diri untuk periode yang kedua kalinya. Partai pengusungnya, kemungkinan tetap sama, PKB. (Mad Topek)

Minggu, 06 Mei 2012

Masuk Ke Perkampungan, Induk Ular Sanca Ditangkap Warga (Sampang – Madura)

Bumi Madura - Warga kampung Rongtenga, Kota Sampang, Madura, digegerkan dengan penemuan ular jenis sanca kembang. Maka setelah berhasil ditangkap berkat bantuan seorang pawing ular, ular berkelamin betina tersebut menjadi tontotan warga.