LIKE Fanspage Facebook Propinsi Madura

Rabu, 09 Mei 2012

Bupati Sampang Bantah Pesta Narkoba

Bumi Madura - Dua hari tidak masuk kantor, Noer Tjahya, Bupati Kabupaten Sampang, Madura, diisukan ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Satreskoba Polrestabes Surabaya. Isu tersebut juga menyebutkan, sang bupati ditangkap bersama dengan Ketua DPRD setempat serta Kabag Pembangunan Pemkab Sampang saat menggelar pesta sabu-sabu, di sebuah hotel di Surabaya.

 Namun isu tersebut dibantah oleh yang bersangkutan. Bantahan tersebut disampaikan langsung oleh Noer Tjahya saat ditemui di lapangan tennis Kota Sampang, selasa malam (08/05/2012). Noer Tjahya yang baru saja pulang dari Surabaya, memang menjanjikan akan menggelar konferensi press guna meluruskan isu tak sedap tersebut.

Noer Tjahya menjelaskan, ia memang tidak berada di Sampang dalam tiga hari terakhir ini. Dan tentu saja tidak masuk kantor. Secara berurutan, Noer Tjahya menyebutkan, pada hari senin kemarin lusa, ia mengaku menghadiri rapat dengan anggota fraksi PKB di Jakarta.
Sementara sepanjang selasa siang tadi, sebelum kembali ke Sampang, Noer juga mengaku ada rapat dengan Bank Indonesia (BI) di Surabaya. Rapat ini terkait dengan perubahan Bank Konvensional Bakti Atha Sejahtera (BUMD milik Pemkab Sampang) menjadi Bank BPR Syari’ah.

“Isu itu tidak benar. Kalau memang benar, saya pasti ditahan. Buktinya khan nggak toh? Saya juga tidak sedang dikejar polisi”, terang Noer Tjahya sambil tersenyum.

Bahkan untuk membuktikan ketidak terlibatan dirinya pada narkoba, sang Bupati yang diusung PKB ini, siap melakukan test urine kapan pun juga. “Silahkan kalau mau dites urine. Jangan cuma tes itu, tes yang lain juga boleh. Tes kejantanan misalnya”, gurau Noer Tjahya yang disambut ledakan tawa para pejabat Pemkab Sampang yang ikut mendampingi dirinya di pinggir lapangan tennis.

Mengenai siapa pembuat dan penyebar isu, Noer Tjahya mengelak menyebutnya. Hanya sang bupati menduga, isu ini dibuat dan dihembuskan sebagai bagian dari black campaign ata kampanye hitam, guna menyudutkan dirinya menjelang Pemilukada Kab Sampang bulan desember tahun ini. Sebagai catatan, bupati yang diusung PKB saat Pemilukada Sampang 2007 ini, kembali mencalonkan diri untuk periode yang kedua kalinya. Partai pengusungnya, kemungkinan tetap sama, PKB. (Mad Topek)

Minggu, 06 Mei 2012

Masuk Ke Perkampungan, Induk Ular Sanca Ditangkap Warga (Sampang – Madura)

Bumi Madura - Warga kampung Rongtenga, Kota Sampang, Madura, digegerkan dengan penemuan ular jenis sanca kembang. Maka setelah berhasil ditangkap berkat bantuan seorang pawing ular, ular berkelamin betina tersebut menjadi tontotan warga.


Kembali Curi Motor, Dua ABG Residivis Dibekuk Polisi (Sampang – Madura)

Bumi Madura - Pelaku kejahatan memang tidak terbatas umur. Di Sampang, Madura, dua orang remaja berusia belasan tahun dibekuk polisi setempat setelah mencuri sepeda motor warga. Kedua ABG tersebut adalah Z-N dan N-A, warga Camplong, Kabupaten Sampang.

Mereka kembali berurusan dengan polisi setelah keduanya terbukti melakukan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor. Penangkapan kedua tersangka, berawal saat mereka kepergok saat mencuri sepeda motor milik tetangganya sendiri.

Dari pengakuan mereka, sebelumnya kedua TSK berhasil membawa kabur sepeda motor yang juga milik tetangganya tiga bulan yang lalu. “Kami amankan dan kembangkan. Ternyata mereka pernah mengambil motor di daerah yang sama. Milik tetangganya pula. Yakni sepeda motor Yamaha Jupiter”, terang AKP Roy Prawirosastro, Kasat Reskrim Polres Sampang, di depan wartawan di ruangannya, sabtu (05/05/2012).
Dari data polisi, mereka pernah mendapat vonis hukuman tujuh bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Sampang dengan kasus yang sama, yakni curanmor. Namun rupanya sanksi pidana hukuman tersebut tidak membuat jera.

Kepada polisi, mereka mengaku, hasil pencurian biasanya langsung dijual untuk menghindari pelacakan petugas. Hal inilah yang membuat pihak kepolisian cukup kesulitan memperoleh barang bukti. Namun polisi telah mengamankan sejumlah barang milik kedua TSK, yang diakui keduanya dibeli dari uang hasil penjualan barang curian mereka. Kini kedua tersangka harus meringkuk di sel tahanan polisi. Dan kembali diancam hukuman penjara. Ayo cong, tobaaaat!!! (Mad Topek)

Kamis, 03 Mei 2012

Mesum Di Wisata Goa Lebar, Siswi Berseragam Ditangkap Warga (Sampang – Madura)

Bumi Madura - Tingkah laku remaja kita semakin bebas saja termasuk dalam hubungan dengan lawan jenisnya. Seperti halnya di Kabupaten Sampang, Madura, sepasang remaja yang sedang dimabuk asmara ditangkap warga saat berbuat mesum di tempat wisata.

Kedua remaja tersebut adalah A-I (21 tahun) dan S-A (17 tahun). Keduanya warga Pangarengan, Sampang. S-A sendiri masih tercatat sebagai siswi dari salah satu SMK di kota Sampang. Remaja putri cantik yang masih memakai seragam sekolah ini dibawa paksa oleh warga, bersama kekasihnya A-I.

 Warga menuturkan, awalnya kedua remaja tersebut terlihat datang untuk berwisata sebagaimana warga lainnya di lokasi wisata Goa Lebar, Sampang. Namun beberapa saat kemudian, ada warga yang melihat A-I dan S-A sedang melakukan tindakan tidak pantas di balik semak belukar di tempat wisata tersebut. Warga yang geram karena lokasi ini sering dijadikan lokasi bermesum ria, langsung mendatangi keduanya.

Saat digrebek, keduanya membantah. Bahkan si cowok hendak melawan dan menantang warga. Karena terdesak oleh cercaan pertanyaan warga, keduanya sempat menawari damai meski harus membayar uang. Namun warga terlanjur jengkel. Dan tanpa kompromi, warga tetap membawa kedua muda-mudi mesum ini ke kantor polisi.
“Memangnya kalian mau apa? Tantang si cowok itu mas pada warga. Tapi kemudian dia ngajak damai. Ya warga menolak. Karena memang tempat itu sering dijadikan tempat mesum” terang Agus, salah seorang warga yang ikuit menggrebek keduanya.

Sementara dalam pemeriksaan awal pihak kepolisian, kedua remaja ini tidak bisa membantah lagi. Malah polisi mendapati bercak sperma yang masih membekas di celana dalam A-I. Sejumlah warga pun dimintai keterangan terkait perbuatan mesum ini. “Berdasarkan keterangan saksi dan pengakuan keduanya, memang berbuat mesum. Ya kita untuk sementara masih akan melakukan pemeriksaan” kata AKP Heri Darsono, Kasat Shabara Polres Sampang, yang menjemput kedua remaja tersebut ke lokasi wisata Goa Lebar.

Diduga perbuatan kelewat batas remaja putri bernama S-A ini, karena ia merasa bebas dan tidak mendapat pengawasan dari keluarganya. Perlu diketahui, kedua orang tua S-A ternyata menjadi tenaga kerja di timur tengah. Dari kasus ini, kiranya ada hal yang bias kita petik sebagai pelajaran. Yakni, selalu-lah beri perhatian yang lebih untuk anak-anak kita, terutama menyangkut pergaulan mereka sehari-hari. (Mad Topek)

Rabu, 02 Mei 2012

Di Sekolah ini, Siswa Belajar Dibawah Tenda Terpal Bersama Ayam (Sampang - Madura)

Bumi Madura – Hari tepat tanggal 02 Mei, tanggal yang selalu diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Namun setelah puluhan tahun Indonesia merdeka, masih banyak ditemui bangunan sekolah yang rusak parah di beberapa daerah. Seperti halnya di Kabupaten Sampang, Madura. Para siswa Sekolah Dasar Negeri Rahayu 2, Kecamatan Kedundung, Sampang.

Di bawah tenda darurat yang hanya menggunakan terpal, sebanyak 103 siswa harus rela proses kegiatan belajar mereka tidak sama dengan siswa sekolah lain. Hal tersebut terjadi setelah gedung sekolah mereka ambruk 3 bulan lalu. ‘Sekolah’ ini didirikan di halaman rumah milik warga setempat. Kondisi ini diperburuk karena tenda ini disekat menjadi beberapa petak, dibagi menjadi enam kelas. Bukan itu saja, sekat triplek pun banyak yang bolong atau rusak terkelupas.
 Tuh Lihat Ayam Berkeliaran. Semoga Cepat Dapat Gedung Sekolah Baru Ya, Dik!

Lebih ironis lagi, karena ada di halaman rumah warga, hewan peliharaan warga pun seringkali ngeloyor masuk ke dalam tenda. Seperti halnya yang kami saksikan langsung, senin siang (02/05/2012), seekor ayam masuk begitu saja ke dalam ‘kelas’. Ayam berwarna coklat tersebut berkeliaran diantara bangku dan kaki siswa yang sedang belajar. Guru dan siswa pun tidak merasa terganggu. Mungkin karena sudah terbiasa.
Faishal Rahman, salah seorang guru SDN Rahayu 2 mengatakan, proses belajar dibawah tenda yang beralaskan tanah ini telah berlangsung sejak bulan pebruari lalu. Dengan kondisi seperti inilah, para siswa maupun guru pengajar mengaku sulit konsentrasi. Penyebabnya, cuaca panas karena berada dibawah terpal. Belum lagi suasananya terasa bising, lantara suara guru dan siswa dari ‘kelas’ sebelah. Maka para guru pun harus mengeluarkan energi ekstra untuk bersuara lantang agar suara mereka bisa didengar para siswanya saat mengajar.

“Disini kalau dibandingan disana (gedung sekolah sebelum ambruk), ya suaranya harus lantang dan keras. Ya biar pelajaran yang kita sampaikan terdengar oleh siswa” terang Faishal Rahman.

Sementara itu, pihak Dinas Pendidikan Sampang, hanya bisa berjanji akan membangun gedung sekolah baru secepatnya. Terkait kasus di SDN Rahayu 2, menurut mereka, kondisi gedung sekolah yang dibangun pada tahun tujuh puluhan tersebut ambruk karena konstruksi bangunannya rapuh termakan usia. Sementara untuk dibangun atau direnovasi kembali tidak bias karena status tanahnya masih sengketa.
“Kalau pun masih dijumpai ada sekolah rusah, berarti status tanahnya bermasalah. Jika tidak bermasalah (sengketa dengan pihak lain), saya optimis di tahun ini tidak akan dijumpai lagi sekolah rusak di Kabupaten sampang”, tegas Jupri Riyadi, Kabid Pembiayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang.

Tentu para siswa maupun guru pun sangat berharap, janji pemerintah setempat merealisasikan bangunan sekolah baru agar secepatnya bias mereka peroleh. Harapan ini agar mereka bisa belajar maupun mengajar dengan nyaman dan penuh konsentrasi. Apalagi mulai senin depan, khusus untuk kelas enam akan menjalani ujian nasionalnya. (Mad Topek)