Banjir kiriman yang merendam kota Sampang sepanjang hari sabtu tersebut, membuat kota di pinggir laut ini seperti terkepung banjir. Wilayah yang tergenang banjir terlihat di empat keluarahan, yakni kelurahan Panggung, Dalpenang, Paseyan dan kelurahan Gunung Maddah. Ketinggian air pun sudah mencapai 1,5 meter di beberapa titik di kota ini.
Ketinggian air banjir kiriman tersebut diperkirakan akan terus bertambah. Hal ini mengingat dataran tinggi di daerah utara kota Sampang, masih diselimuti mendung tebal. Dari daerah tersebutlah, banjir kiriman ini membuat warga kota sibuk mengatasi banjir.
Selain melumpuhkan jalur transportasi antar kecamatan, aktivitas warga pun turut lumpuh. Kawasan pertokoan yang biasanya sibuk, terlihat tutup. Meski khawatir dengan ketinggian air, warga belum memutuskan untuk mengungsi. “Belum…belum (memutuskan mengungsi), mas. Cuma kita memang waswas. Untuk sementara mengamankan barang-barang dalam rumah”, terang Ruslan Effendi, salah seorang warga di Jalan Syuhada Kota Sampang.
Lumpuhnya jalur transportasi memaksa para pengemudi kendaraan terpaksa berbalik arah. Mereka dialihkan oleh petugas kepolisian agar tidak terjebak banjir.
Besarnya banjir kiriman ini juga menyebabkan pandangan tidak sedap. Sampah rumah tangga terlihat mengotori kota Sampang. Sebagian besar sampah yang terbungkus plastik tersebut, tampaknya disengaja warga untuk membuang sampang dengan cara dihanyutkan pada air banjir. Sampah-sampah ini tentu akan menjadi masalah besar saat air banjir menyusut nantinya.(Mad Topek)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar