Selain dilempari batu hingga kaca jendela pecah, perabotan rumah tangga di dalam rumah juga terlihat berantakan. Polisi yang datang ke lokasi, selain berusaha mengamankan rumah Muzammil, juga melakukan olah TKP termasuk mengumpulkan sejumlah barang bukti.
Muzammil menuturkan, aksi ini dilakukan oleh ratusan santri dari Pondok Pesantrean Darul Hikmah yang letaknya tidak jauh dari lokasi. Menurut Muzammil, saat kejadian massa benar-benar di luar kendali. Mereka juga masuk ke dalam rumah dan berbuat anarkhis. Meski menuding aksi ini atas suruhan pihak ponpes, namun Muzammil menyerahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini. “Saya berharap ini diproses secara hukum. Apalagi sepertinya ini direncanakan”,ujar Muzammil kepada sejumlah wartawan yang menemuinya di lokasi.
Sementara itu, pihak Ponpes Darul Hikmah membantah tudingan Muzammil. Menurut KH Bustomi, salah seorang pengasuh pondok pesantrean, aksi santri tersebut adalah aksi spontanitas setelah terjadi pemukulan terhadap santrinya oleh Muzammil sendiri.
Awalnya sebelum terjadi pengrusakan, salah seorang ustadz bersama santri yang menjadi korban pemukulan berusaha menyelesaikannya secara kekeluargaan. Mereka mendatangi rumah Muzammil. Namun sayang, itikad baik tersebut tidak ditanggapi positif oleh Muzammil.
Malah sang Ustadz diajak duel oleh Muzammil dengan dibantu oleh Wawan, salah seorang anak Muzammil. Mendengar hal tersebut, ratusan santri yang kebetulan sedang menjalani masa orientasi langsung mendatangi rumah Muzammil. Dan pengrusakan pun terjadi.
“Ini adalah reaksi dari sebuah aksi. Anak-anak (santri) khan masih muda-muda, mudah tersulut jiwanya. Karena solidaritas teman yang biasanya makan satu nampan bersama, dipukul orang. Tentu teman-temannya tidak terima toh”,terang KH Bustomi saat ditemui diberanda Ponpes Darul Hikmah.
Kyai Bustomi mengaku, awalnya beliau tidak mengetahui. Namun setelah mendapat laporan bahwa para santrinya menyerbu rumah Muzammil, beliau langsung memerintahkan salah seorang ustadz untuk menyuruh para santri pulang dan kembali ke pondok. “Kami sebenarnya sangat menyesalkan hal ini. Cuman masalahnya saat kejadian, menurut keterangan para ustadz, para santri tidak bisa dikendalikan. Apalagi memang sejak awal saya tidak mengetahui”,tambah Kyai Bustomi.
Polres Bangkalan yang menangani kasus ini, untuk sementara belum menahan satu tersangka pun. Polisi masih memeriksa lima orang santri Ponpes Darul Hikmah serta melakukan olah TKP. (Mad Topek)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar