Masakan yang diduga penyebab keracunan tersebut terdiri atas nasi putih, telor dan mie. Ironisnya, masakan ini merupakan hasil olahan para santri sendiri.
Kasus keracunan massal ini berawal saat jum’at siang terlihat beberapa orang santri yang mengalami keracunan. Karena jumlahnya masih bisa dihitung dengan jari, mereka hanya ditempatkan di aula pondok dan diobati oleh petugas medis internal pondok.
“Gejalanya yap using dan sakit perut. Bahkan beberapa diantaranya buang air besar, mas”,kata salah seorang santri yang sedang menemani rekannya di ruang IRNA E RSUD Syarifah Ambami Rato Ebuh (Syamrabu)Kota Bangkalan.
Namun karena penderita semakin banyak hingga mencapai 200 lebih serta sebagian diantara terlihat makin parah, pihak pondok kemudian memutuskan para santri dibawa ke rumah sakit jum’at malam.
Karena begitu banyaknya jumlah penderita, pihak rumah sakit sempat panik dan kebingungan. Apalagi para santri yang keracunan ini datang secara mendadak dan dalam jumlah besar. Sebagian besar diantara mereka langsung dipindahkan ke ruangan lain dengan menggunakan kereta dorong karena ruang UGD rumah sakit yang tidak muat menampung penderita. “Untuk sementara kami beri infuse sebagai penambah cairan”,terang dokter Alfian Nur, dokter jaga RSUD Syamrabu, saat dimintai keterangan oleh wartawan. (mad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar