LIKE Fanspage Facebook Propinsi Madura

Minggu, 11 Desember 2011

Pembunuh Polisi Bangkalan Itu Ternyata Polisi Juga!

Darah Madura – Kabar ini aku dengar jum’at siang menjelang sore kemarin (10/12/2011). Seorang polisi anggota Polres Bangkalan mengabarkan ku via HP tentang penangkap seorang anggota polisi oleh Mapolda Jatim. Namun aku belum percaya sepenuhnya. Apalagi belum ada konfirmasi secara resmi tentang hal ini dari instansi terkait. Makanya saya belum berani menulis hal ini.

Seperti yang diketahui, seorang anggota Polisi Lalu Lintas Polsek Sukolilo Polres Bangkalan, Brigadi Polisi Satu (Briptu) Eriek Setyo Widodo, tewas dibunuh mengenaskan tanggal 1 Agustus 2011 (tepat hari pertama bulan Ramadhan kemarin).Ditubuhnya terdapat dua luka tembak. Sejak itu pelakunya diburu. Meski menurut beberapa saksi pelakunya berpakaian polisi, namun jejaknya tak terendus walau pihak Polda Jatim sendiri yang turun langsung. Hingga akhirnya ada kabar ini.
Jenazah Briptu Eriek Saat di Kamar Jenazah RSUD Rato Ebuh Bangkalan

Baru hari ini saya percaya setelah melihat beberapa koran regional Jatim berdasarkan konfirmasi resmi dari kepolisian Jawa Timur, bahwa pelakunya bernama Sunarto (nama ini jelas terpampang di Koran Jawa pos, di Memorandum hanya ditulis inisial Sn dengan pangkat Aiptu-Ajun Inspektur Satu) . Sunarto adalah anggota unit provost Polsek Pabean Cantika Surabaya yang ditangkap langsung BidPropam Polda Jatim tanggal 7 Desember 2011 lalu.

Seorang anggota polisi Bangkalan pun tadi sempat menunjukkan wajah pelaku dalam kondisi lebam! Kemungkinan sang polisi dihajar habis-habisan di polda jatim karena perbuatannya tersebut. Ya iyalah, masak polisi tega membunuh polisi. Wajar polisi lainnya kalau marah luar biasa!

Terkuaknya pelaku ini secara tak sengaja. Berdasarkan info dari internal Polda Jatim, penangkapan Aiptu Sunarto berawal saat ia melakukan ‘razia illegal’ di jalan raya bypass Krian Sidoarjo. Sunarto bersama seorang temannya menghentikan sebuah mobil jasa pengiriman uang yang didalamnya terdapat seorang anggota Brimob yang sedang melakukan pengawalan terhadap mobil tersebut.
Sketsa Wajah Yang Diduga Pembunuh Briptu Eriek Yang Sempat Dirilis Polres Bangkalan 

Saat itu Sunarto dan temannya mengaku sebagai anggota Propam Polda Jatim. Karena curiga, sang anggota Brimob di mobil tersebut mengontak pihak Bidpropam Polda Jatim. Laporan ini kemudian ditindak lanjuti. Sunarto ditangkap di rumahnya di salah satu asrama Polisi di Surabaya.

Ya, penangkapan Sunarto awalnya karena kasus mengaku-ngaku anggota Propam Polda Jatim tersebut. Meski Sunarto memang aslinya anggota Unit Provost di Polsek Pabean Cantika Surabaya, namun mengaku- ngaku anggota dari BidaPropam Polda Jatim jelas kesalahan besar! Setelah melalui pemeriksaan marathon, akhirnya Sunarto mengakui bahwa ia juga dalang pembunuhan Briptu Eriek yang menggegerkan pihak kepolisian Jawa Timur tersebut!

Dari hasil penelusuran rekan2 junalis Surabaya, Sunarto tampaknya memang termasuk badcop alias polisi nakal. Ia sering melakukan ‘razia illegal’ dengan mengaku-ngaku sebagai anggota Bidpropam Polda Jatim tersebut. Sasarannya adalah anggota polisi lalu lintas yang melakukan razia di jalanan. Tujuannya jelas, memeras! Jadi ini ceritanya polisi memeras polisi! Duh kok ya tega wong teman satu korps!
Olah TKP Yang Dilakukan Tim Labfor Polda Jatim Di Jalan Akses Suramadu

Kalau cerita ini benar, berarti klop dengan kronologis terbunuhnya Briptu Eriek. Sesaat sebelum terbunuh, Briptu Eriek memang menghentikan pengendara sepeda motor yang melanggar lampu lalu lintas di perempatan lampu merah Pos Polisi Petapan Jalan Akses Suramadu Bangkalan. Setelah mengejar dan menghentikan si pelanggar (sekitar 1 km sebelah utara pos Petapan), menurut saksi saat itu, Briptu Eriek didekati mobil yang dari dalam keluar orang berpakaian dinas polisi (diduga Aiptu Sunarto). Nah, kemungkinan sekali saat itu Sunarto hendak memeras Eriek. Karena menolak itulah Eriek kemudian dihabisi dan jenazahnya dibuang di Gunung Gigir Bangkalan dalam kondisi telanjang pula!

Jika benar Aiptu Sunarto yang membunuh Briptu Eriek, ini menepis dugaan bahwa pembunuhan Eriek bermotif asmara. Sekaligus menepis prasangka bahwa pembunuhnya adalah rekan Eriek di internal Polres Bangkalan.
Upacara Pemakaman Briptu Eriek

Setelah menunggu lima bulan, akhirnya kasus ini mulai menemui titik terang. Saya tidak akrab secara pribadi dengan Briptu Eriek meski sering ketemu dan kenal dengan almarhum di beberapa kesempatan di Polres Bangkalan. Saya hanya mengingatnya sebagai polisi yang santun dan tidak banyak bicara. Termasuk ada tahi lalat diatas bibir sebelah kanan. Semoga terungkapnya pelaku bisa membuat tenang almarhum di alam baka terutama keluarga yang ditinggalkan Eriek. Well done job, Polda Jatim! (Mad Topek)

Related Posts by Categories



Tidak ada komentar:

Posting Komentar