Bangkalan - Ratusan santri di Bangkalan, Madura, menderita keracunan massal, jum’at malam (14/09). Menurut keterangan sejumlah sejumlah santri, rekan-rekan mereka menderita keracunan setelah mengkonsumsi nasi bungkusan saat ada kegiatan di pondok.
Masakan yang diduga penyebab keracunan tersebut terdiri atas nasi putih, telor dan mie. Ironisnya, masakan ini merupakan hasil olahan para santri sendiri.
Kasus keracunan massal ini berawal saat jum’at siang terlihat beberapa orang santri yang mengalami keracunan. Karena jumlahnya masih bisa dihitung dengan jari, mereka hanya ditempatkan di aula pondok dan diobati oleh petugas medis internal pondok.
“Gejalanya yap using dan sakit perut. Bahkan beberapa diantaranya buang air besar, mas”,kata salah seorang santri yang sedang menemani rekannya di ruang IRNA E RSUD Syarifah Ambami Rato Ebuh (Syamrabu)Kota Bangkalan.
Namun karena penderita semakin banyak hingga mencapai 200 lebih serta sebagian diantara terlihat makin parah, pihak pondok kemudian memutuskan para santri dibawa ke rumah sakit jum’at malam.
Karena begitu banyaknya jumlah penderita, pihak rumah sakit sempat panik dan kebingungan. Apalagi para santri yang keracunan ini datang secara mendadak dan dalam jumlah besar. Sebagian besar diantara mereka langsung dipindahkan ke ruangan lain dengan menggunakan kereta dorong karena ruang UGD rumah sakit yang tidak muat menampung penderita.
“Untuk sementara kami beri infuse sebagai penambah cairan”,terang dokter Alfian Nur, dokter jaga RSUD Syamrabu, saat dimintai keterangan oleh wartawan. (mad)
LIKE Fanspage Facebook Propinsi Madura
Sabtu, 15 September 2012
Kamis, 13 September 2012
Manajemen Perseba Masih Memikul Hutang Musim Lalu
Bangkalan – Beratnya mengarungi kompetisi di persepakbolaan Indonesia juga turut dirasakan Perseba Bangkalan. Meski kompetisi sudah usai dua bulan lalu, pihak manajemen ternyata masih memikul beban hutang dari biaya pengeluaran klub musim 2012. Hal tersebut diungkapkan oleh Assisten Manajer Perseba Bangkalan, Hasan Iroqi, selasa pagi (11/09). Menurutnya, hutang yang belum terbayarkan mencapai ratusan juta rupiah.
“Sekitar Rp 215 juta pada beberapa pihak”,ujar Hasan Iroqi. Hutang ini diantaranya meliputi biaya akomodasi hingga bonus dan gaji pemain untuk bulan terakhir yakni bulan juli. Sisa tanggungan financial ini menurutnya, adalah biaya selama perhelatan 8 besar Divisi I kemarin.
Laki-laki tambun yang juga pemilik salah satu sekolah sepakbola di Kota Bangkalan ini juga mengatakan, meski menanggung hutang namun pihak manajemen Perseba mampu memenuhi harapan publik Bangkalan, yakni lolos ke Divisi Utama musim depan. “Dengan biaya sendiri (dari sponsor) tanpa APBD, kami mampu mengarungi kerasnya kompetisi”,tambah Ra Hasan, panggilan akrabnya.
Sebagai tim amatir kala mengikuti kompetisi Divisi I kemarin, Perseba seharusnya memperoleh bantuan Pemkab Bangkalan berupa subsidi dari KONI setempat. Namun sayang, Ra Hasan mengaku tidak mendapatkan sepeser pun dari KONI meski sudah mengajukan permintaan dana kompetisi. “Tidak ada respon positif dari pihak KONI. Padahal kami membawa nama daerah”, sesalnya.
Selain dari sponsor resmi dan hasil penjualan tiket pertandingan, dana klub juga berasal dari beberapa pengusaha di Bangkalan maupun pengusaha asli Bangkalan yang ada di Surabaya dan Jakarta. “Merekalah yang menghidupi Perseba. Jadi aslinya kami sudah menjadi klub divisi I yang professional karena non-APBD”,terang ra Hasan.
Sementara Untuk pelunasan beban hutang ratusan juta rupiah diatas, pihak menajemen Perseba masih menunggu realisasi dana talangan dari beberapa pengusaha lainnya yang hingga kini belum cair. (mad topek)
“Sekitar Rp 215 juta pada beberapa pihak”,ujar Hasan Iroqi. Hutang ini diantaranya meliputi biaya akomodasi hingga bonus dan gaji pemain untuk bulan terakhir yakni bulan juli. Sisa tanggungan financial ini menurutnya, adalah biaya selama perhelatan 8 besar Divisi I kemarin.
Laki-laki tambun yang juga pemilik salah satu sekolah sepakbola di Kota Bangkalan ini juga mengatakan, meski menanggung hutang namun pihak manajemen Perseba mampu memenuhi harapan publik Bangkalan, yakni lolos ke Divisi Utama musim depan. “Dengan biaya sendiri (dari sponsor) tanpa APBD, kami mampu mengarungi kerasnya kompetisi”,tambah Ra Hasan, panggilan akrabnya.
Sebagai tim amatir kala mengikuti kompetisi Divisi I kemarin, Perseba seharusnya memperoleh bantuan Pemkab Bangkalan berupa subsidi dari KONI setempat. Namun sayang, Ra Hasan mengaku tidak mendapatkan sepeser pun dari KONI meski sudah mengajukan permintaan dana kompetisi. “Tidak ada respon positif dari pihak KONI. Padahal kami membawa nama daerah”, sesalnya.
Selain dari sponsor resmi dan hasil penjualan tiket pertandingan, dana klub juga berasal dari beberapa pengusaha di Bangkalan maupun pengusaha asli Bangkalan yang ada di Surabaya dan Jakarta. “Merekalah yang menghidupi Perseba. Jadi aslinya kami sudah menjadi klub divisi I yang professional karena non-APBD”,terang ra Hasan.
Sementara Untuk pelunasan beban hutang ratusan juta rupiah diatas, pihak menajemen Perseba masih menunggu realisasi dana talangan dari beberapa pengusaha lainnya yang hingga kini belum cair. (mad topek)
Bonek Madura Dan K-Conk Mania Siap Serbu Gelora Bung Tomo
Bangkalan – Partai uji coba Timnas Indonesia melawan Vietnam di Surabaya sabtu mendatang (15/9), disambut antusias oleh berbagai kelompok supporter di Jawa Timur. Selain Bonek sebagai ‘suporter tuan rumah’, beberapa elemen supporter lainnya pun bersiap-siap menyongsong laga tersebut. Tidak terkecuali K-Conk Mania Bangkalan Madura.
Kelompok supporter terbesar di Madura ini menyatakan kesiapannya menjadi bagian dari supporter merah putih di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya. Salah satu yang paling antusias adalah K-Conk Bhandel, Korwil K-Conk Mania asal kecamatan Banyuates Sampang itu mengaku sudah tidak sabar untuk menyaksikan penampilan Elie Aiboy dan kawan-kawan. “Ini kesempatan bagus bagi suporter Jawa Timur untuk memberikan dukungannya bagi Timnas Garuda. Jadi tidak perlu jauh-jauh datang ke Jakarta” ujar Akbar, Korlap K-Conk Bhandel, saat ditemui di Mabes K-Conk Mania di jalan Cokroaminoto Kota Bangkalan (12/09).
Ditanya tentang atribut yang akan digunakannya sabtu mendatang, Akbar belum bisa memberikan jawaban. “Kita masih menunggu keputusan kawan-kawan Pengurus Mabes K-conk Mania. Kalau Mabes instruksi berangkat dengan atribut loreng merah putih (warna kebesaran K-Conk Mania), ya kita pake itu. Lagi pula warna loreng K-Conk Mania masih senada dengan warna kebesaran Timnas kita” terang Akbar.
Laki-laki yang juga pentolan Bonek Madura (BOMA) ini menuturkan, selain kelompok supporter K-Conk, Bonek Madura juga menyatakan akan ikut meramaikan laga ujicoba resmi Timnas Indonesia ini. “Kemungkinan besar, K-Conk dan Bonek akan berangkat bersama ke Stadion GBT Surabaya. Sambil berkonvoi secara damai sebagai bukti persaudaraan kami”, lanjutnya.
Rencananya para supporter dari Madura ini akan menyerbu GBT mulai sabtu pagi dengan melewati Jembatan Suramadu. “Namun sebagian lagi terutama kawan-kawan K-Conk dan Bonek wilayah Kamal, akan memakai jalur penyeberangan kapal ferry melalui Pelabuhan Kamal ke Pelabuhan Ujung Surabaya”,pungkasnya. (mad topek)
Kelompok supporter terbesar di Madura ini menyatakan kesiapannya menjadi bagian dari supporter merah putih di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya. Salah satu yang paling antusias adalah K-Conk Bhandel, Korwil K-Conk Mania asal kecamatan Banyuates Sampang itu mengaku sudah tidak sabar untuk menyaksikan penampilan Elie Aiboy dan kawan-kawan. “Ini kesempatan bagus bagi suporter Jawa Timur untuk memberikan dukungannya bagi Timnas Garuda. Jadi tidak perlu jauh-jauh datang ke Jakarta” ujar Akbar, Korlap K-Conk Bhandel, saat ditemui di Mabes K-Conk Mania di jalan Cokroaminoto Kota Bangkalan (12/09).
Ditanya tentang atribut yang akan digunakannya sabtu mendatang, Akbar belum bisa memberikan jawaban. “Kita masih menunggu keputusan kawan-kawan Pengurus Mabes K-conk Mania. Kalau Mabes instruksi berangkat dengan atribut loreng merah putih (warna kebesaran K-Conk Mania), ya kita pake itu. Lagi pula warna loreng K-Conk Mania masih senada dengan warna kebesaran Timnas kita” terang Akbar.
Laki-laki yang juga pentolan Bonek Madura (BOMA) ini menuturkan, selain kelompok supporter K-Conk, Bonek Madura juga menyatakan akan ikut meramaikan laga ujicoba resmi Timnas Indonesia ini. “Kemungkinan besar, K-Conk dan Bonek akan berangkat bersama ke Stadion GBT Surabaya. Sambil berkonvoi secara damai sebagai bukti persaudaraan kami”, lanjutnya.
Rencananya para supporter dari Madura ini akan menyerbu GBT mulai sabtu pagi dengan melewati Jembatan Suramadu. “Namun sebagian lagi terutama kawan-kawan K-Conk dan Bonek wilayah Kamal, akan memakai jalur penyeberangan kapal ferry melalui Pelabuhan Kamal ke Pelabuhan Ujung Surabaya”,pungkasnya. (mad topek)
Hati-Hati, Perampokan Dengan Modus Ban Mobil Tiba-Tiba Bocor
Bangkalan - Perampokan dengan modus ban mobil tiba-tiba bocor, kembali menimpa seorang nasabah bank di Bangkalan, Madura, rabu siang (12/09). Aksi kejahatan ini menimpa Munib, warga Klampis, Bangkalan. Ia hanya bisa pasrah setelah mengetahui uang puluhan juta rupiah miliknya lenyap dibawa kabur orang tidak dikenal dari dalam mobilnya.
Kasus ini berawal sesaat setelah Munib baru saja mengambil uang dari salah satu bank di Kota Bangkalan. Buntelan uang cash sebanyak 114 juta rupiah tersebut ditaruh di kursi jok depan disampingnya.
Namun sekitar tiga kilometer dari bank tersebut, korban merasa ban mobil sebelah kiri belakang tiba-tiba bocor tanpa sebab. Tanpa curiga, korban berhenti di pinggir jalan Ki Lemah Duwur Kota Bangkalan. Ia pun keluar mobil tanpa mengunci kembali pintu mobilnya. “Memang tidak saya kunci. Niatnya cuma mau lihat apa benar ban mobil saya bocor”,kata Munib di depan wartawan yang mengerumuninya.
Dan tanpa disangka oleh korban, dua pengendara sepeda motor berhenti dekat mobilnya. Salah satu diantara mereka secepat kilat mengambil tas plastik yang berisi uang. Sementara korban masih memeriksa ban mobil di bagian belakang. Munib baru sadar uangnya dirampok setelah diberi tahu warga di pinggir jalan, bahwa ada orang yang mengambil sesuatu dari dalam mobilnya.
Kontan saja korban kaget. Setelah diperiksa, uang sebesar 64 juta rupiah telah raib. Masih beruntung, uang 50 juta sisanya tidak ikut diambil karena berada di dalam bungkusan plastik lainnya. “Menurut kesaksian warga, para pelaku memang naik motor. Mereka langsung kabur kea rah utara”,jelas Munib.
Sementara itu, beberapa anggota Resmob Satreskrim Polres Bangkalan yang datang sempat memeriksa korban dan kondisi di TKP. Petugas mendapati ban mobil korban tertancap paku tembak yang biasa nya digunakan para tersangka perampokan saat mengincar nasabah bank.
Untuk penyidikan lebih lanjut, korban pun langsung melaporkan kejadian yang menimpanya ke pihak kepolisian setempat.
Kasus perampokan dengan modus ini seringkali terjadi. Ada baiknya, jika ban mobil anda tiba-tiba bocor setelah baru saja menarik uang tunai dari bank atau sedang membawa uang tunai dalam jumlah banyak, JANGAN LANGSUNG BERHENTI DAN KELUAR MOBIL. Sebisa mungkin berhenti di jalan yang ramai alias bukan jalan yang sepi. Sebelum turun mobil, perhatikan dulu kondisi sekitar. Pastikan aman. Setelah turun hendak memeriksa ban mobil, pastikan pintu mobil dikunci kembali.
Jika memungkinkan, bawalah teman alias JANGAN SENDIRIAN. Lebih baik lagi jika anda meminta bantuan pengamanan pada polisi. (mad topek)
Kasus ini berawal sesaat setelah Munib baru saja mengambil uang dari salah satu bank di Kota Bangkalan. Buntelan uang cash sebanyak 114 juta rupiah tersebut ditaruh di kursi jok depan disampingnya.
Namun sekitar tiga kilometer dari bank tersebut, korban merasa ban mobil sebelah kiri belakang tiba-tiba bocor tanpa sebab. Tanpa curiga, korban berhenti di pinggir jalan Ki Lemah Duwur Kota Bangkalan. Ia pun keluar mobil tanpa mengunci kembali pintu mobilnya. “Memang tidak saya kunci. Niatnya cuma mau lihat apa benar ban mobil saya bocor”,kata Munib di depan wartawan yang mengerumuninya.
Dan tanpa disangka oleh korban, dua pengendara sepeda motor berhenti dekat mobilnya. Salah satu diantara mereka secepat kilat mengambil tas plastik yang berisi uang. Sementara korban masih memeriksa ban mobil di bagian belakang. Munib baru sadar uangnya dirampok setelah diberi tahu warga di pinggir jalan, bahwa ada orang yang mengambil sesuatu dari dalam mobilnya.
Kontan saja korban kaget. Setelah diperiksa, uang sebesar 64 juta rupiah telah raib. Masih beruntung, uang 50 juta sisanya tidak ikut diambil karena berada di dalam bungkusan plastik lainnya. “Menurut kesaksian warga, para pelaku memang naik motor. Mereka langsung kabur kea rah utara”,jelas Munib.
Sementara itu, beberapa anggota Resmob Satreskrim Polres Bangkalan yang datang sempat memeriksa korban dan kondisi di TKP. Petugas mendapati ban mobil korban tertancap paku tembak yang biasa nya digunakan para tersangka perampokan saat mengincar nasabah bank.
Untuk penyidikan lebih lanjut, korban pun langsung melaporkan kejadian yang menimpanya ke pihak kepolisian setempat.
Kasus perampokan dengan modus ini seringkali terjadi. Ada baiknya, jika ban mobil anda tiba-tiba bocor setelah baru saja menarik uang tunai dari bank atau sedang membawa uang tunai dalam jumlah banyak, JANGAN LANGSUNG BERHENTI DAN KELUAR MOBIL. Sebisa mungkin berhenti di jalan yang ramai alias bukan jalan yang sepi. Sebelum turun mobil, perhatikan dulu kondisi sekitar. Pastikan aman. Setelah turun hendak memeriksa ban mobil, pastikan pintu mobil dikunci kembali.
Jika memungkinkan, bawalah teman alias JANGAN SENDIRIAN. Lebih baik lagi jika anda meminta bantuan pengamanan pada polisi. (mad topek)
Rabu, 05 September 2012
Ratusan Santri Ngamuk Merusak Rumah Warga
Bangkalan - Ratusan santri mengamuk dan merusak rumah warga di Bangkalan, Madura. Aksi ini dipicu pemukulan terhadap santri oleh si pemilik rumah, yakni Muzammil, warga desa Langkap, Burneh, Bangkalan. Aksi pengrusakan ini terjadi rabu siang, (05/09).
Selain dilempari batu hingga kaca jendela pecah, perabotan rumah tangga di dalam rumah juga terlihat berantakan. Polisi yang datang ke lokasi, selain berusaha mengamankan rumah Muzammil, juga melakukan olah TKP termasuk mengumpulkan sejumlah barang bukti.
Muzammil menuturkan, aksi ini dilakukan oleh ratusan santri dari Pondok Pesantrean Darul Hikmah yang letaknya tidak jauh dari lokasi. Menurut Muzammil, saat kejadian massa benar-benar di luar kendali. Mereka juga masuk ke dalam rumah dan berbuat anarkhis. Meski menuding aksi ini atas suruhan pihak ponpes, namun Muzammil menyerahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini. “Saya berharap ini diproses secara hukum. Apalagi sepertinya ini direncanakan”,ujar Muzammil kepada sejumlah wartawan yang menemuinya di lokasi.
Sementara itu, pihak Ponpes Darul Hikmah membantah tudingan Muzammil. Menurut KH Bustomi, salah seorang pengasuh pondok pesantrean, aksi santri tersebut adalah aksi spontanitas setelah terjadi pemukulan terhadap santrinya oleh Muzammil sendiri.
Awalnya sebelum terjadi pengrusakan, salah seorang ustadz bersama santri yang menjadi korban pemukulan berusaha menyelesaikannya secara kekeluargaan. Mereka mendatangi rumah Muzammil. Namun sayang, itikad baik tersebut tidak ditanggapi positif oleh Muzammil.
Malah sang Ustadz diajak duel oleh Muzammil dengan dibantu oleh Wawan, salah seorang anak Muzammil. Mendengar hal tersebut, ratusan santri yang kebetulan sedang menjalani masa orientasi langsung mendatangi rumah Muzammil. Dan pengrusakan pun terjadi.
“Ini adalah reaksi dari sebuah aksi. Anak-anak (santri) khan masih muda-muda, mudah tersulut jiwanya. Karena solidaritas teman yang biasanya makan satu nampan bersama, dipukul orang. Tentu teman-temannya tidak terima toh”,terang KH Bustomi saat ditemui diberanda Ponpes Darul Hikmah.
Kyai Bustomi mengaku, awalnya beliau tidak mengetahui. Namun setelah mendapat laporan bahwa para santrinya menyerbu rumah Muzammil, beliau langsung memerintahkan salah seorang ustadz untuk menyuruh para santri pulang dan kembali ke pondok. “Kami sebenarnya sangat menyesalkan hal ini. Cuman masalahnya saat kejadian, menurut keterangan para ustadz, para santri tidak bisa dikendalikan. Apalagi memang sejak awal saya tidak mengetahui”,tambah Kyai Bustomi.
Polres Bangkalan yang menangani kasus ini, untuk sementara belum menahan satu tersangka pun. Polisi masih memeriksa lima orang santri Ponpes Darul Hikmah serta melakukan olah TKP. (Mad Topek)
Selain dilempari batu hingga kaca jendela pecah, perabotan rumah tangga di dalam rumah juga terlihat berantakan. Polisi yang datang ke lokasi, selain berusaha mengamankan rumah Muzammil, juga melakukan olah TKP termasuk mengumpulkan sejumlah barang bukti.
Muzammil menuturkan, aksi ini dilakukan oleh ratusan santri dari Pondok Pesantrean Darul Hikmah yang letaknya tidak jauh dari lokasi. Menurut Muzammil, saat kejadian massa benar-benar di luar kendali. Mereka juga masuk ke dalam rumah dan berbuat anarkhis. Meski menuding aksi ini atas suruhan pihak ponpes, namun Muzammil menyerahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini. “Saya berharap ini diproses secara hukum. Apalagi sepertinya ini direncanakan”,ujar Muzammil kepada sejumlah wartawan yang menemuinya di lokasi.
Sementara itu, pihak Ponpes Darul Hikmah membantah tudingan Muzammil. Menurut KH Bustomi, salah seorang pengasuh pondok pesantrean, aksi santri tersebut adalah aksi spontanitas setelah terjadi pemukulan terhadap santrinya oleh Muzammil sendiri.
Awalnya sebelum terjadi pengrusakan, salah seorang ustadz bersama santri yang menjadi korban pemukulan berusaha menyelesaikannya secara kekeluargaan. Mereka mendatangi rumah Muzammil. Namun sayang, itikad baik tersebut tidak ditanggapi positif oleh Muzammil.
Malah sang Ustadz diajak duel oleh Muzammil dengan dibantu oleh Wawan, salah seorang anak Muzammil. Mendengar hal tersebut, ratusan santri yang kebetulan sedang menjalani masa orientasi langsung mendatangi rumah Muzammil. Dan pengrusakan pun terjadi.
“Ini adalah reaksi dari sebuah aksi. Anak-anak (santri) khan masih muda-muda, mudah tersulut jiwanya. Karena solidaritas teman yang biasanya makan satu nampan bersama, dipukul orang. Tentu teman-temannya tidak terima toh”,terang KH Bustomi saat ditemui diberanda Ponpes Darul Hikmah.
Kyai Bustomi mengaku, awalnya beliau tidak mengetahui. Namun setelah mendapat laporan bahwa para santrinya menyerbu rumah Muzammil, beliau langsung memerintahkan salah seorang ustadz untuk menyuruh para santri pulang dan kembali ke pondok. “Kami sebenarnya sangat menyesalkan hal ini. Cuman masalahnya saat kejadian, menurut keterangan para ustadz, para santri tidak bisa dikendalikan. Apalagi memang sejak awal saya tidak mengetahui”,tambah Kyai Bustomi.
Polres Bangkalan yang menangani kasus ini, untuk sementara belum menahan satu tersangka pun. Polisi masih memeriksa lima orang santri Ponpes Darul Hikmah serta melakukan olah TKP. (Mad Topek)
Sabtu, 01 September 2012
Madura United Akan Gelar Laga Amal Untuk Korban Kerusuhan Sampang
Bangkalan - Konflik sosial yang berbuntut jatuhnya korban luka-luka hingga meninggal dunia di Sampang tampaknya terus mendapatkan sorotan banyak pihak, salah satunya dari manajeman Persepam Madura United (P-MU). Klub asal Madura yang dipastikan promosi ke ISL musim depan ini berencana menggelar sebuah laga amal untuk korban kekerasan di Sampang.
Menurut pihak manajemen, ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian insan sepakbola bagi para korban. Bahkan, hasil penjualan tiket pertandingan akan diserahkan secara langsung ke pengungsian korban kekerasan di Sampang. “Semoga itu (dana yang terkumpul) bermanfaat bagi para korban”,ujar Edi Kurniadi, salah satu Assiten Manajer P-MU, sabtu siang (01/09).
Rencananya, dalam laga amal ini akan mempertemukan skuad Laskar Sapeh Kerap tersebut dengan Persebaya Surabaya. Stadion Gelora Bangkalan (SGB) pun dipilih sebagai homebase ujicoba yang sedianya digelar tanggal 09 september 2012 mendatang. Sementara tanggal 22 september, kedua tim bakal ketemu lagi ditempat yang sama. “Namun pertandingan kedua ini merupakan uji coba resmi sebagai persiapan mengikuti kompetisi musim mendatang”, terang Rohim, salah seorang pengurus Mabes K-Conk Mania, kelompok supporter P-MU.
Tentu saja, kabar ini mendapat reaksi positif dari kalangan supporter P-MU lainnya, baik dari Taretan Mania, K-Conk Mania maupun Peccot Mania. “Baguslah tentunya. Kami sudah kangen datang ke stadion dan menonton mereka. Apalagi yang bakal diundang Persebaya, pasti seru!”,kata Akbar, pentolan Korwil K-Conk Bandhel dari Banyuates Sampang.
Akbar yang juga anggota Bonek Madura tersebut memastikan, kawan-kawan Bonek dari Surabaya kemungkinan besar juga akan ikut hadir dalam jumlah yang besar pula.
Tak hanya suporter, para pemain P-MU yang mendengar kabar tersebut cukup antusias. Salah satunya adalah Indriyanto Nugroho. Pemain senior asal solo tersebut mengaku siap turun dalam laga bertajuk kemanusiaan ini. (mad)
Menurut pihak manajemen, ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian insan sepakbola bagi para korban. Bahkan, hasil penjualan tiket pertandingan akan diserahkan secara langsung ke pengungsian korban kekerasan di Sampang. “Semoga itu (dana yang terkumpul) bermanfaat bagi para korban”,ujar Edi Kurniadi, salah satu Assiten Manajer P-MU, sabtu siang (01/09).
Rencananya, dalam laga amal ini akan mempertemukan skuad Laskar Sapeh Kerap tersebut dengan Persebaya Surabaya. Stadion Gelora Bangkalan (SGB) pun dipilih sebagai homebase ujicoba yang sedianya digelar tanggal 09 september 2012 mendatang. Sementara tanggal 22 september, kedua tim bakal ketemu lagi ditempat yang sama. “Namun pertandingan kedua ini merupakan uji coba resmi sebagai persiapan mengikuti kompetisi musim mendatang”, terang Rohim, salah seorang pengurus Mabes K-Conk Mania, kelompok supporter P-MU.
Tentu saja, kabar ini mendapat reaksi positif dari kalangan supporter P-MU lainnya, baik dari Taretan Mania, K-Conk Mania maupun Peccot Mania. “Baguslah tentunya. Kami sudah kangen datang ke stadion dan menonton mereka. Apalagi yang bakal diundang Persebaya, pasti seru!”,kata Akbar, pentolan Korwil K-Conk Bandhel dari Banyuates Sampang.
Akbar yang juga anggota Bonek Madura tersebut memastikan, kawan-kawan Bonek dari Surabaya kemungkinan besar juga akan ikut hadir dalam jumlah yang besar pula.
Tak hanya suporter, para pemain P-MU yang mendengar kabar tersebut cukup antusias. Salah satunya adalah Indriyanto Nugroho. Pemain senior asal solo tersebut mengaku siap turun dalam laga bertajuk kemanusiaan ini. (mad)
Langganan:
Postingan (Atom)