Uniknya, para siswa tersebut membawa serta seekor sapi dalam aksi di halaman sekolah ini. Sapi tersebut dipajang di depan para siswa yang sedang melakukan aksi penolakan mutasi Budiono.
Seekor sapi ini ironisnya disimbolkan sebagai kepala sekolah mereka yang baru tersebut. Bahkan nama sang kepala sekolah yang baru tergantung di leher sapi serta dituliskan di tubuh sang sapi oleh siswa.
Demo yang diikuti 496 siswa ini pun sebagai bentuk protes karena Budiono diganti sebagai kepala sekolah mereka. Menurut Busiri, salah seorang siswa, Budiono selama ini dikenal sebagai sosok yang berprestasi yang telah memajukan sekolah mereka. Bahkan bagi para siswa ini, Budiono tidak hanya dianggap sebagai guru atau kepala sekolah semata namun telah dianggap sebagai orang tua asuh mereka sendiri.
Karakter pribadi seperti Budiono inilah, menurut para siswa sangat mereka butuhkan dalam masa pendidikan mereka di sekolah.
Sementara kepala sekolah yang baru dianggap oleh siswa tidak memenuhi unsur-unsur menjadi kepala sekolah karena dianggap kurang berpengalaman. Para siswa khawatir pergantian kepala sekolah akan memperburuk kualitas sekolah mereka.
Selain mogok belajar, para siswa mengancam akan melakukan aksi pindah sekolah jika upaya mutasi tersebut tetap dilakukan.
Untuk meredam aksi siswa, Junaedi Budiono pun menemui siswa. Budiono meminta para siswanya untuk tetap tenang dan kembali ke kelas masing-masing agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali berjalan dengan normal.
Mujarab. Sesaat setelah mendapat pengarahan Budiono, para siswa pun bubar dengan tertib menuju kelas mereka. Namun demikian para siswa tetap mengancam, jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, para siswa akan kembali menggelar aksi demo serupa. (Mad Topek)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar