Untuk mengantisipasi kericuhan/ dan mencegah massa masuk ke areal tol Jembatan Suramadu, puluhan personil kepolisian melakukan barikade terhadap massa. Nah, karena dihalangi inilah massa sempat hendak memblokir juga jalan sisi barat dari arah Surabaya. Namun upaya ini kemudian berhasil langsung dihalau polisi.
Dari selebaran yang dibagikan massa, BPWS yang mempunyai tugas utama untuk melakukan percepatan dan peningkatan perekonomian Madura pasca peresmian SUramadu, telah dianggap gagal mengwujudkan hal tersebut meski memperoleh kucuran dana ratusan milliar rupiah dari pemerintah pusat. Bahkan BPWS dituding juga melakukan diskriminasi terhadap warga Madura dengan tidak mempekerjakan warga setempat .
Massa pun sempat terlibat adu mulut dengan Suhardiyanto, Kepala Divisi Pengendalian dan Pembangunan BPWS yang menemui massa karena BPWS dianggap terlalu sering ingkar janji terhadap warga.
Humas BPWS, Faishal Yasir Arifin, membantah tudingan dan anggapan warga tersebut. Menurutnya, pihak BPWS telah berupaya keras memberdayakan masyarakat Madura termasuk terus melakukan pemberdayaan terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang ada di Bangkala, Madura.
Faishal juga menambahkan, pihaknya juga terus melakukan promosi dan penjajagan potensi investasi yang ada di Madura dengan pihak asing utamanya dengan Jepang dan China serta negara-negara Asia Tenggara. Tentu saja menurut Faishal hal tersebut butuh proses berkelanjutan dan bertahap untuk mengwujudkan masyarakat Madura yang sejahtera dengan tidak meninggalkan tradisi dan cirri khasnya yang agamis. (Mad Topek)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar